Harga Emas Stagnan 3 Hari Berturut-turut, Ini Rinciannya

Harga emas masih di level Rp984 ribu per gram

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Senin (23/5/2022), yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam tak berubah alias stagnan di Rp984 ribu per gram. Harga emas Antam telah stagnan selama tiga hari berturut-turut, sejak Sabtu (21/5) 2022 lalu.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini yang dirilis situs logammulia.com, masih stagnan di Rp870 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Jumlah Perempuan yang Investasi Kripto di Indodax Meningkat

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut harga emas batangan Antam hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp542 ribu
  • Harga emas 1 gram: Rp984 ribu
  • Harga emas 2 gram: Rp1,908 juta
  • Harga emas 3 gram: Rp2,837 juta
  • Harga emas 5 gram: Rp4,695 juta
  • Harga emas 10 gram: Rp9,335 juta
  • Harga emas 25 gram: Rp23,212 juta
  • Harga emas 50 gram: Rp46,345 juta
  • Harga emas 100 gram: Rp92,612 juta
  • Harga emas 250 gram: Rp231,265 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp463,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp924,6 juta.

Harga emas di atas merupakan harga dasar, alias belum termasuk pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,45 persen bagi pemilik pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,9 persen bagi pembeli yang tidak memiliki NPWP.

Baca Juga: 6 Tips Jitu Investasi Perhiasan Emas

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: 8 Skill Admin Online Shop yang Perlu Kamu Kuasai, Auto Direkrut!

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya