Hasil Tinjauan BPKP: Okupansi KRL Belum 100 Persen 

BPKP tak restui impor KRL bekas

Jakarta, IDN Times - Hasil tinjauan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyatakan okupansi penumpang KRL hingga saat ini belum mencapai 100 persen.

Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Septian Hario Seto menjabarkan hasil reviu BPKP yang menyatakan bahwa kondisi KRL hanya penuh penumpang saat jam-jam sibuk (peak hour).

"Overload ini memang terjadi pada jam-jam peak hour. Namun, secara keseluruhan untuk okupansi tahun 2023 adalah 62,75 persen, 2024 diperkirakan masih 79 persen dan 2025 sebanyak 83 persen, ini data dari BPKP," kata Seto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

1. Jumlah penumpang KRL pada 2023 lebih sedikit dari 2019

Hasil Tinjauan BPKP: Okupansi KRL Belum 100 Persen Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Selain itu, BPKP menemukan jumlah armada kereta yang dimiliki KCI saat ini ialah 1.114 unit, sementara pada 2019 hanya 1.078 unit.

Di saat jumlah armada bertambah, jumlah penumpang KRL di 2023 justru menurun, diperkirakan 273,6 juta penumpang. Sementara jumlah penumpang KRL pada 2019 mencapai 336,3 juta penumpang.

"Jadi di 2023 armadanya lebih banyak, tapi estimasi penumpangnya tetap jauh lebih sedikit dibandingkan 2019 yang jumlah armadanya lebih sedikit," ujar Seto.

Adapun 1.114 kereta yang disebutkan tidak termasuk 48 unit yang aktiva tetap diberhentikan dari operasi dan 36 unit yang dikonversi atau dipensiunkan sementara.

Baca Juga: Kemenko Marves: Keputusan Impor KRL Bekas Ikuti Hasil Tinjauan BPKP

2. Jumlah penumpang di jam sibuk pada 2023 lebih sedikit dari 2019

Hasil Tinjauan BPKP: Okupansi KRL Belum 100 Persen Sejumlah penumpang KRL berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Seto mengatakan, di 2023 ini rata-rata jumlah penumpang yang sekarang adalah sekitar 800 ribu penumpang per hari. Kemudian, pada saat jam sibuk bisa mencapai di atas 900 ribu per hari.

"Nah, ini masih lebih kecil dibandingkan 2019 di mana rata-rata jumlah penumpangnya adalah 1,1 juta," tutur Seto.

3. KCI diminta optimalisasi pola operasi kereta

Hasil Tinjauan BPKP: Okupansi KRL Belum 100 Persen KRL Commuter Line berada di Stasiun Serpong, Tangerang Selatan (22/9/2021).

Dari empat temuan yang telah dilaporkan, BPKP tak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang. Seto mengatakan, pemerintah mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi BPKP.

Untuk itu, memenuhi kebutuhan armada KRL, KCI diminta melakukan optimalisasi pola operasi KRL dan juga mempercepat rencana modernisasi atau retrofit terhadap teknologi KRL yang sudah tua.

"Pertama terkait reviu pola operasi untuk bisa dioptimalkan lagi. Kedua reviu sistem perawatan untuk menjamin keselamatan dalam sarana, khususnya pada teknologi-teknologi yang memang sudah tua. Jadi, ini yang kita minta kepada PT KCI dan terakhir tadi untuk retrovit bisa dilakukan lebih awal," kata Seto.

Baca Juga: BPKP Rampungkan Hasil Audit, Jadi Impor KRL Bekas dari Jepang?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya