Impor di Desember Cetak Rekor, Tembus 21,36 Miliar Dolar AS!

Nilai impor Desember 2021 tertinggi sepanjang sejarah

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Desember 2021 mencapai 21,36 miliar dolar AS. Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan nilai impor tersebut mencetak rekor sepanjang sejarah.

"Impor tertinggi Desember 2021 secara nilai itu tertinggi sepanjang sejarah kita, itu paling tinggi impornya di Desember 2021," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).

Adapun nilai impor pada Desember 2020 hanya sebesar 14,44 miliar dolar AS, dan pada Desember 2019 sebesar 14,51 miliar dolar AS.

Baca Juga: Neraca Dagang RI Surplus 1,02 Miliar Dolar AS di Desember 2021

1. Nilai impor Desember tumbuh 47,93 persen

Impor di Desember Cetak Rekor, Tembus 21,36 Miliar Dolar AS!ilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Nilai impor di Desember menunjukkan pertumbuhan hingga 10,51 persen jika dibandingkan dengan November 2021 atau secara month-to-month (mtm), dan tumbuh hingga 47,93 persen dibandingkan Desember 2020 (year on year/yoy).

Adapun impor migas pada Desember sebesar 3,38 miliar dolar AS. Nilai impor migas di Desember 2021 tersebut tumbuh 11,66 persen secara mtm, dan tumbuh 127,95 persen secara yoy.

Sementara itu, nilai impor nonmigas mencapai 17,98 miliar dolar AS pada Desember 2021. Capaian tersebut menunjukkan pertumbuhan 10,29 persen secara mtm, dan 38,78 persen secara yoy.

2. BPS sebut pertumbuhan impor tanda pemulihan ekonomi

Impor di Desember Cetak Rekor, Tembus 21,36 Miliar Dolar AS!Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut penggunaan barang, BPS mencatat impor terbesar ialah pada bahan baku/penolong senilai 15,63 miliar dolar AS. Nilai tersebut menunjukkan pertumbuhan 9,07 persen secara mtm, dan 53,33 persen secara yoy.

Kemudian, untuk barang modal nilainya mencapai 3,24 miliar dolar AS, tumbuh 8,01 persen secara mtm, dan 27,95 persen secara yoy. Lalu, untuk barang konsumsi nilainya mencapai 2,49 miliar dolar AS, tumbuh 24,55 persen secara mtm, dan tumbuh 45,27 persen secara yoy.

Dengan demikian, impor bahan baku/penolong berkontribusi sebesar 73,18 persen dari total impor di Desember 2021. Sementara kontribusu impor barang modal sebesar 15,15 persen, dan barang konsumsi 11,67 persen.

Margo mengatakan pertumbuhan impor baik untuk bahan baku/penolong, barang modal, dan barang konsumsi menunjukkan pemulihan ekonomi.

"Permintaan bahan baku/penolong dan barang modal mengindikasikan sektor ekonomi domestik sudah mulai membaik. Dan peningkatan impor pada barang konsumsi bahwa daya beli masyarakat membaik untuk memenuhi kebutuhannya," ucap Margo.

Baca Juga: Neraca Dagang RI Surplus Terus, Tapi Masih Defisit ke China 

3. Impor nonmigas terbesar dari China

Impor di Desember Cetak Rekor, Tembus 21,36 Miliar Dolar AS!Ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada produk nonmigas, BPS mencatat impor terbesar berasal dari China dengan nilai 6,23 miliar dolar AS, dan kontribusi hingga 34,68 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar kedua dari Jepang senilai 1,34 miliar dolar AS dan berkontribusi 7,45 persen. Ketiga, Amerika Serikat (AS) dengan nilai 940 juta dolar AS, dan kontribusi 5,25 persen.

Di Desember 2021 ini, neraca perdagangan nonmigas Indonesia masih defisit dengan China, yakni sebesar 1,13 miliar dolar AS. Sebab, nilai ekspor nonmigas ke China hanya 5,1 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor nonmigasnya mencapai 6,23 miliar dolar AS.

Baca Juga: Ekspor Batu Bara Diizinkan bagi Perusahaan yang Penuhi DMO 100 Persen

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya