Impor Gandum Ukraina Akan Terganggu, Harga Mie Instan dan Roti Naik?

Perang Rusia-Ukraina diprediksi ganggu impor gandum

Jakarta, IDN Times - Impor gandum dari Ukraina diprediksi terhambat karena peperangan yang tengah terjadi. Produk olahan gandum seperti mie instan dan roti pun bisa kena imbasnya.

"Di Indonesia bagaimana? Kita lihat gandum itu sebagai apa di Indonesia? Pertama roti dan mie instan," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah kepada IDN Times, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: Duh, Perang Rusia-Ukraina Diprediksi Ganggu Impor Gandum ke RI! 

1. Harga gandum melonjak jadi 9,84 dolar AS, tertinggi sejak 2008

Impor Gandum Ukraina Akan Terganggu, Harga Mie Instan dan Roti Naik?pixabay.com/Ralf Kunze

Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan harga gandum melonjak 5,35 persen menjadi 9,84 dolar per bushel kemarin, Selasa (1/3). Kenaikan itu merupakan yang tertinggi sejak 2008.

Ukraina dan Rusia sendiri berkontribusi sekitar 14 persen terhadap produksi gandum untuk kebutuhan dunia. Kedua negara itu memasok 29 persen terhadap ekspor gandum secara global.

Presiden dan CEO American Bakers Association, Robb MacKie mengatakan kenaikan harga gandum ini sangatlah buruk. "Ini tidak mungkin datang dalam waktu yang lebih buruk," kata MacKie dilansir CNN.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Apa Dampaknya buat Ekonomi Indonesia?

2. Harga roti diprediksi naik

Impor Gandum Ukraina Akan Terganggu, Harga Mie Instan dan Roti Naik?ilustrasi roti tawar (freepik.com/KamranAydinov)

Menurut Rusli, kenaikan harga gandum kemungkinan besar menyebabkan harga roti di dalam negeri naik. Namun, menurut Rusli, kenaikan harga roti tak akan mengganggu pola konsumsi nasional, karena roti pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke atas.

"Roti itu barang superior atau barang mewah. Jadi itu hanya akan dinikmati oleh orang menengah ke atas. Jadi kalau harganya naik tidak terlalu terpengaruh dengan pola konsumsi kita. Dan mereka kalau ada kenaikan harga, gak masalah, mereka kan punya uang. Berbeda kalau orang menengah ke bawah. Tetapi masyarakat menengah ke bawah tidak konsumsi roti setiap hari," tutur Rusli.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Bisa Ganggu Ekspor Impor RI, Ini Strategi Mendag

3. Ukuran mie instan diprediksi mengecil

Impor Gandum Ukraina Akan Terganggu, Harga Mie Instan dan Roti Naik?ilustrasi mi instan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sementara itu, jika harga mie instan naik, maka dampaknya akan sangat besar ke masyarakat. Rusli mengatakan, mie instan kerap kali menjadi makanan penyangga (buffer) di kalangan masyarakat kecil.

"Mah mie instan ini, dampaknya lebih ke mie instannya. Kenapa? Dia kadang bisa menjadi salah satu buffer untuk bertahan. Banyak masyarakat menengah ke bawah itu makannya nasi dicampur mie instan kuah, gak perlu lauk seperti tempe atau telur. Jadi otomatis akan mengganggu masyarakat yang selama ini bergantung ke mie instan untuk variasi asupan bersama beras," ujar dia.

Namun, menurut Rusli, produsen mie instan di Tanah Air tak akan menaikkan harga. Kemungkinan besar, menurutnya, ukuran mie instan akan diperkecil karena menyesuaikan harga gandum yang naik.

"Kalau naik (harga gandumnya) kayaknya enggak, mungkin akan dikecilkan ukuran mie-nya. Karena kalau dinaikkan harganya terlalu riskan, dari segi pemasaran kurang tepat. Jadi mengecilkan ukuran, ini sama seperti tahun 1998. Ada pengusaha mie instan itu, bilang ke Pak Soeharto, bagaimana ini harga gandum naik. Pak Harto bilang jangan dinaikkan, tapi ukurannya diperkecil. Di 1998 mie instan ukurannya mengecil, karena krisis moneter, harga komoditas naik," tutur dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya