Inflasi April 3,47 Persen, Ketua LPS: Bukan Angka Kiamat 

Inflasi RI lebih rendah dari negara maju

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menilai tingkat inflasi di Indonesia masih terkendali.

Sebab, inflasi di bulan April sebesar 3,47 persen secara year on year (yoy), menurutnya lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemik COVID-19.

"Kita lihat angka inflasi kita terakhir hanya 3,47 persen. Naik dibanding sebelumnya sih. Tetapi untuk Indonesia itu angka yang historically low. Berapa mungkin 10 tahun lalu kita biasa dengan angka 6-7 persen. Jadi angka ini bukanlah angka kiamat," kata Purbaya dalam Fortune Indonesia Summit 2022 by IDN Media, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga: Mendag Ungkap Ancaman Ekonomi dan Perdagangan Global, Waspada!

1. Inflasi di Indonesia masih lebih rendah dari negara maju

Selain itu, jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa, menurutnya inflasi di Indonesia masih lebih rendah.

"Kalau dibandingkan negara maju Amerika 8 persen, Eropa hampir 9 persen. Jadi kebalikan, angkanya kita seperti negara maju waktu itu, mereka sebagai negara berkembang. Jadi kondisi ini menggambarkan bahwa kita masih cukup baik dari sisi fundamental perekonomiannya," tutur Purbaya.

2. LPS jamin pemerintah bakal hati-hati naikkan harga BBM

Di sisi lain, menurut Purbaya, dari sisi pemerintah juga akan berhati-hati menyesuaikan harga, terutama bahan bakar minyak (BBM). Oleh sebab itu, dia optimistis tingkat inflasi masih akan terkendali.

"Tentang inflasi saya sempat dapat bocoran, pemerintah mau naikkan apa sih? Apa mau naikkan semua? Dia akan timing sedemikian rupa. Adjustment dari harga Pertalite, logistik, dan lain-lain," ucap dia.

Baca Juga: Ekonomi Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01 Persen, Waspada Tekanan

3. LPS sebut belum ada rencana kenaikan suku bunga acuan dari BI

Dengan tingkat inflasi yang masih terkendali, belum ada ancang-ancang kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, kata Purbaya.

"Bank sentral juga sama. Kita bertanya-tanya. Menaikkan suku bunga adalah langkah terakhir kalau mungkin inflasinya tak kira-kira naiknya. Tetapi mungkin kalau 5 saja misalnya ya, harusnya tidak apa-apa," tutur Purbaya.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya