Inflasi AS Turun, Dunia Bakal Selamat dari Resesi? 

Sri Mulyani soroti penurunan inflasi di AS

Jakarta, IDN Times - Inflasi tahunan pada Juli 2022 di Amerika Serikat (AS) turun jadi 8,5 persen, dari semula menyentuh 9,1 persen pada Juni 2022. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengharapkan penurunan inflasi di AS bisa mencegah terjadinya resesi global.

"Kalau inflasi di AS turun ke 8,5 persen, ini diharapkan memberikan situasi outlook yang lebih baik. Artinya begini yang diharapkan adalah inflasi di AS dan negara maju menurun tanpa menyebabkan resesi harus terjadi," ucap Sri Mulyani dalam konferensi APBN KiTA, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen, Harapan Sri Mulyani Terwujud 

1. Penurunan inflasi di AS dinilai sebagai tanda-tanda stabilitas harga komoditas

Inflasi AS Turun, Dunia Bakal Selamat dari Resesi? ilustrasi batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sri Mulyani mengatakan penurunan inflasi di AS menggambarkan stabilitas harga komoditas yang mulai terjadi.

"Artinya telah terjadi levelling dan kemudian stabilitas harga yang kemudian tidak perlu harus menyebabkan perlemahan ekonomi yang sangat eksesif," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Inflasi Pangan Tinggi, Sri Mulyani: Perlu Diwaspadai

2. Penurunan inflasi bisa menahan The Fed dan Bank Sentral Eropa naikkan suku bunga

Inflasi AS Turun, Dunia Bakal Selamat dari Resesi? Federal Reserve (Website/nalcab.org)

Menurut Sri Mulyani, jika inflasi di AS dan negara-negara maju terus menurun, maka ada kemungkinan kondisi itu menahan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dan Bank Sentral Eropa untuk mengeluarkan kebijakan moneter yang agresif, yakni menaikkan suku bunga acuan. Dia pun berharap hal itu terwujud.

"Karena ini kemudian akan menahan dri sisi kebijakan-kebijakan adjusment yang harus dilakukan, terutama bank sentralnya The Fed maupun European Central Bank. Itu adalah kondisi yang kita harapkan," ujar dia.

3. Sri Mulyani bakal terus pantau kondisi perekonomian global

Inflasi AS Turun, Dunia Bakal Selamat dari Resesi? Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (youtube.com/sekretariatpresiden)

Meski begitu, mengingat masih ada kondisi geopolitik seperti di Rusia dan Ukraina, serta di Taiwan, dia mengatakan akan terus memantau pergerakan ekonomi dunia. Dia mengatakan kondisi perekonomian dunia masih penuh dengan ketidakpastian.

"Perkembangan memang itu setiap hari harus diikuti. Apakah terutama paling sulit geopolitik, karena geopolitik kan tidak predictable, dan geopolitik sendiri memberikan sentimen luar biasa signifikan terhadap perekonomian," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Cegah APBN Jebol, Sri Mulyani Minta Pertamina Kendalikan BBM Subsidi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya