Ini Alasan Singapura Tarik Kecap dan Sambal ABC 

Ada dua kandungan yang tak dicantumkan di kemasan

Jakarta, IDN Times - Singapore Food Agency (SFA), otoritas pangan Singapura menarik dua produk ABC, yakni Kecap Manis ABC dan Sambal Ayam Goreng.

Dilansir Channel News Asia, Rabu (7/9/2022), kedua produk dari PT Heinz ABC itu mengandung sulfur dioksida.

Baca Juga: Singapura Tarik Kecap dan Sambal ABC dari Pasaran

1. Produk ABC punya kandungan yang tak disebutkan dalam kemasan

Ini Alasan Singapura Tarik Kecap dan Sambal ABC Produk ABC (kraftheinzfoodservice.co.id)

Selain itu, SFA juga mendeteksi adanya kandungan asam benzoat yang tak dituliskan dalam label kemasan produk kecap manis dan saus ABC tersebut.

SFA menambahkan bahwa kadar sulfur dioksida dan asam benzoat yang terdeteksi itu berada dalam batas yang diizinkan dalam produk saus.

Baca Juga: 5 Fakta Penarikan Es Krim yang Mengandung Etilen Oksida oleh BPOM

2. Kecap Manis ABC dan Sambal Ayam Goreng didistribusikan oleh Arklife di Singapura

Ini Alasan Singapura Tarik Kecap dan Sambal ABC Ilustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Adapun kedua produk ABC tersebut diimpor dari Indonesia oleh distributor Arklife.

Berdasarkan laporan, produk-produk tersebut memiliki tanggal kadaluwarsa pada 6 Januari 2024.

3. Kandungan sulfur dioksida bisa picu reaksi alergi

Ini Alasan Singapura Tarik Kecap dan Sambal ABC ilustrasi seseorang mengalami reaksi alergi (unsplash.com/Brittany Colette)

Berdasarkan peraturan makanan Singapura, produk makanan yang mengandung bahan yang diketahui menyebabkan hipersensitivitas harus dicantumkan pada label kemasan makanan.

Selain itu, semua bahan harus diurutkan menurun, sesuai proporsi beratnya.

Adapun kandungan sulfur dioksida itu merupakan alergen, yang bisa memicu reaksi alergi.

"Konsumen yang telah membeli produk yang terkena dampak, dan yang alergi terhadap alergen, sebaiknya tidak mengkonsumsinya," tulis pernyataan resmi SFA.

Baca Juga: Digerebek BPOM, 9 Salon di Jateng Tepergok Pakai Kosmetik Mengandung Pewarna Tekstil

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya