Jelang KTT G20, Begini Persiapan ITDC

KTT G20 digelar pada 15-16 November mendatang

Jakarta, IDN Times - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang. Saat ini, pemerintah tengah melakukan persiapan KTT G20, termasuk PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC.

Melalui anak usahanya, yakni PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas), dilakukan sejumlah persiapan menyambut KTT G20, terutama terkait kualitas air irigasi dan limbah di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Rombak Total Direksi ITDC 

1. ITDC pakai sistem berkelanjutan buat kelola limbah air dan irigasi

Jelang KTT G20, Begini Persiapan ITDCThe Nusa Dua Bird View, Mangupura, Bali. (dok. ITDC)

Dalam mengelola utilitas di kawasan pariwisata The Nusa Dua yang meliputi listrik, air bersih, air limbah, dan air irigasi, ITDC Utilitas menggunakan prinsip pariwisata berkelanjutan. Salah satunya adalah penyediaan pengelolaan air limbah dan air irigasi terintegrasi yang berpusat di Lagoon.

“Tugas kami adalah menjamin dan memastikan tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat air limbah dalam sistem operasional kawasan The Nusa Dua,” kata Direktur Utama ITDC Utilitas, A.A Istri Ratna Dewi dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/9/2022).

Salah satu fasilitas penunjang operasional kawasan The Nusa Dua yang dikelola oleh ITDC Utilitas adalah Rumah Pompa (Lift Pump Station).

Fasilitas tersebut beroperasi sejak tahun 1970-an dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelancaran distribusi air limbah di Kawasan The Nusa Dua menuju ke Lagoon sebagai sentra pengolahan air limbah ITDC.

Baca Juga: Antisipasi Bencana, ITDC Bangun Selter Evakuasi di Mandalika

2. Fasilitas pengelolaan limbah air ITDC juga jadi rumah berbagai spesies burung

Jelang KTT G20, Begini Persiapan ITDCFasilitas pengelolaan limbah air dan irigasi ITDC di The Nusa Dua, Bali. (dok. ITDC Utilitas)

Lagoon ITDC itu punya pemandangan alam hijau dan danau buatan yang menjadi habitat berbagai spesies burung.

”Lagoon adalah Hotel for Birds, bird sanctuary yang ada di tengah kawasan industri pariwisata dan langgeng membentuk komunitas flora dan fauna yang selaras dengan alam. Kami juga optimalkan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak ada air yang terbuang ke badan air,” ucap Ratna.

Lagoon ITDC memiliki luas lahan 20 hektare (ha), dan luas basah 13,5 ha. Fasilitas tersebut dijalankan menggunakan Teknologi Waste Stabilization Ponds dengan kapasitas maksimal 10.000 meter kubik per hari.

Dalam kegiatan operasionalnya, ITDC Utilitas menerapkan standard minimal kualitas olahan air limbah yang mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No 16 tahun 2016 perihal Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.

Sebelum masa pandemik saat okupansi rata-rata kawasan sebesar 75 persen, Lagoon mengolah air limbah sampai dengan 6.000 meter kubik per hari, yang berasal dari semua air limbah yang dihasilkan tenant kawasan.

Setelah semua air limbah tersebut diolah di lagoon, lebih dari 90 persen air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan.

"Dengan integrasi sistem pengolahan air limbah dan air irigasi ini, saya tegaskan tidak ada residu dari limbah cair yang terbuang ke lingkungan, sehingga konsep zero waste dan sustainable development yang merupakan value dari ITDC sebagai pengembang destinasi dapat terwujud,” kata Ratna.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Rombak Total Direksi ITDC 

3 The Nusa Dua terapkan konsep berkelanjutan dan pariwisata hijau

Jelang KTT G20, Begini Persiapan ITDCFasilitas pengelolaan limbah air dan irigasi ITDC di The Nusa Dua, Bali. (dok. ITDC Utilitas)

Direktur Utama ITDC, Ari Respati menambahkan, kawasan The Nusa Dua adalah pilot project pengembangan kawasan terintegrasi yang menerapkan konsep berkelanjutan dan pariwisata hijau (green tourism). Konsep tersebut diharapkan jadi inspirasi bagi pengembangan kota dan kawasan lainnya.

"Prinsip berkelanjutan ini akan kami terapkan bukan hanya di kawasan yang menjadi milik ITDC seperti The Mandalika dan Tana Mori, namun juga kawasan lainnya yang pada masa depan dipercayakan atau dikerjasamakan untuk dikembangkan maupun dikelola oleh ITDC. Melalui ITDC Utilitas, kami memiliki ekspertis bukan hanya untuk merancang dan membangun layanan utilitas, tapi juga mengawal penerapannya sampai kepada tahap operasional,” ucap Ari.

Ratna mengatakan dalam mengembangkan konsep destinasi pariwisata, ITDC Group bekerja sama dengan rekan maupun vendor yang juga menerapkan sustainable tourism development.

"Dengan kerja keras yang telah ITDC Group lakukan ini, kami optimistis penyelenggaraan KTT G20 pada November mendatang akan berjalan lancar dan sukses,” kata Ratna.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya