Jokowi: Energi Hijau Harus Murah! 

Jokowi tak mau harga listrik dari energi hijau mahal

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan produk-produk energi hijau harus murah. Seperti listrik dari energi hijau, harus murah agar sektor energi hijau di Indonesia bisa bersaing di kancah global.

"Ke depan saya sudah minta strategi hilirisasi harus dibuat dalam sebuah ekosistem besar apa. Didukung oleh energi hijau yang murah," kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Harga Pasaran Tanah Calon Rumah Jokowi di Colomadu Rp16 Juta Permeter

1. Jokowi tak mau produk energi hijau dijual mahal

Jokowi: Energi Hijau Harus Murah! Potret pembangunan PLTA Batangtoru pada September 2018 lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jokowi sendiri tak mau jika produk energi hijau dijual dengan harga mahal. Harga energi hijau 8-12 sen dolar AS per kWh dinilai Jokowi cukup mahal.

"Energi hijau harus murah, kuncinya di situ. Kalau muncul energi hijau harganya masih 12 sen, 8 sen ya untuk apa," tutur Jokowi.

Baca Juga: Bersih-Bersih BUMN, Erick Thohir: Korupsi Harus Diberantas

2. Jokowi sebut harga listrik dari hydro power tak lebih dari 4 sen dolar AS

Jokowi: Energi Hijau Harus Murah! Presiden Jokowi melakukan Peresmian PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90 MW, Kabupaten Poso, pada Jumat (25/2/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Menurut perhitungan Jokowi, energi hijau bisa disediakan dengan harga yang murah. Dia mencontohkan, listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) hydro power di Sungai Mambramo dan Sungai Kayan tak akan lebih dari 4 sen dolar AS per kWh.

"Misalnya di Sungai Kayan, Sungai Mambramo misalnya, hitung-hitungan yang saya pakai, kalkulator yang saya pakai, gak tahu mungkin berbeda dengan kalkulator bapak-ibu semuanya, bisa mencapai harga 2-4 sen yang jauh di bawah batu bara," kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Prediksi Tekor APBN Tahun Ini Cuma 2,49 Persen 

3. Jokowi mau PLTA dikembangkan buat hasilkan listrik murah dari EBT

Jokowi: Energi Hijau Harus Murah! PLTA Singkarak (dok. PLN)

Oleh sebab itu, dia meminta jajarannya terus berupaya mengembangkan PLTA di sungai-sungai lain di Indonesia, sehingga harga listrik yang dihasilkan dari energi baru dan terbarukan (EBT) itu bisa lebih terjangkau.

"Kalau sungai-sungai yang lain juga kita lakukan hal yang sama, inilah kekuatan besar kita. Dua hal tadi, hilirisasi, kemudian didukung energi hijau," tutur Jokowi.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya