Jokowi: Kesehatan Prioritas, Ekonomi Keharusan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan pemerintah memprioritaskan penanganan kesehatan dari dampak penyebaran COVID-19. Di sisi lain, menurut Jokowi aktivitas ekonomi juga tetap harus berjalan.
"Kita semua sepakat bahwa kesehatan adalah prioritas dan kegiatan ekonomi adalah keharusan. Pemerintah mencari solusi terbaik dalam menangani COVID-19 dan sekaligus melangsungkan kegiatan ekonomi," kata Jokowi dalam UOB Economic Outlook 2022, Rabu (15/9/2021).
Untuk itu, pemerintah memberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat, dan juga pelonggaran ketika kasus COVID-19 menurun, alias gas dan rem. "Oleh sebab itu gas dan rem kita jaga secara tepat dan dinamis sesuai dengan situasi terkini," ucap Jokowi.
Baca Juga: Aturan Baru Nonton Bioskop: Wajib Vaksinasi Dosis 2
1. Aktivitas ekonomi dibuka dengan hati-hati
Menurut Jokowi, di sejumlah wilayah yang mengalami penurunan kasus sudah diberikan pelonggaran, di mana aktivitas ekonomi dibuka kembali secara hati-hati.
"Alhamdulillah upaya pembukaan ekonomi secara hati-hati ini dipatuhi bersama masyarakat dan dunia usaha sehingga ekonomi mulai menggeliat kembali," tutur dia.
2. Jokowi sebut kasus COVID-19 terus menurun
Editor’s picks
Jokowi mengatakan belakangan ini kasus COVID-19 sudah menunjukkan penurunan drastis apabila dibandingkan dengan lonjakan kasus akibat penyebaran varian Delta pada 15 Juli lalu.
"Alhamdulillah kasus COVID-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kita sangat optimis tetapi kita juga tetap harus selalu waspada," tutur Jokowi.
Bahkan, menurutnya kondisi Indonesia terhitung lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia. "Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," ucapnya.
Baca Juga: [BREAKING] Ganjil-Genap Bakal Berlaku di Kawasan Wisata Jawa-Bali
3. Pasien COVID-19 yang sembuh terus bertambah
Dia mengatakan persentase kasus harian juga lebih kecil, yaitu 13,6 kasus per 1 juta. Angka ini menurutnya lebih kecil dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Dengan demikian, tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) juga turun, menjadi 13,8 persen, dan di Wisma Atlet menjadi 7 persen. Artinya, semakin banyak pasien COVID-19 yang telah sembuh.
"Per 12 September 2021 angka positivity rate harian kita di 2,64 persen, lebih baik dari dunia di angka 8,34 persen. Angka kesembuhan kita 94,03 persen, di atas rata-rata dunia yang 89,59 persen," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan Meski Kasus COVID-19 Turun