Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Bulog Jadi Eksekutor? 

Jokowi mau impor 500 ribu ton beras lagi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan mengimpor beras lagi sebanyak 500 ribu ton untuk mengantisipasi kekurangan stok di Ramadan dan Idul Fitri 2023.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan rapat koordinasi terbatas (rakortas) apabila akan kembali menjadi pelaksana (eksekutor) dalam impor beras tersebut.

"Walaupun itu disampaikan Pak Mendag, kan belum tentu juga langsung Bulog melaksanakan. Karena nanti kan akan dibahas dalam forum rapat," kata Buwas dalam program Ngobrol Seru IDN Times, Kamis (23/3/2023).

Baca Juga: [WANSUS] Buwas Masih Ditugasi Impor meski Hampir Pensiun dari Bulog?

1. Pemerintah bakal hitung kebutuhan tambahan stok beras

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Bulog Jadi Eksekutor? Bulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Perum Bulog)

Menurut Buwas, impor akan dilakukan dengan banyak pertimbangan, misalnya seperti hasil panen raya beras yang diprediksi terjadi di April mendatang.

Dia mengatakan, impor beras memang tak bisa dilakukan mendadak, sehingga harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

"Saya kira kan kalau pangan itu kita gak boleh dadakan, kalau sudah diprediksi, kita lebih cepat. Kan saya bilang, kalau pangan itu kan gak bisa ditunda ya. Kita tidak bisa menunggu kan, karena masalah perut," ujar Buwas.

Baca Juga: Jokowi Putuskan Impor Beras 500 Ribu Ton, Dipasok Saat Mendesak

2. Mentan bakal dilibatkan dalam keputusan impor beras

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Bulog Jadi Eksekutor? Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Buwas mengatakan, rakortas pangan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang akan mengundang Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo; Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan; Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Hadi; dan pejabat terkait.

Apabila ada keputusan impor, seperti beras, maka Syahrul akan dilibatkan. Sebab, rakortas juga membutuhkan data hasil panen beras dari Kementan.

"Kan itu ada Mentan yang sebagai pertanggungjawaban produksi daripada pertanian kita sendiri. Nanti ada menteri-menteri lain, termasuk Badan Pangan Nasional, neraca pangannya seperti apa," ucap Buwas.

Pada intinya, dia mengatakan Bulog siap apabila ditunjuk kembali sebagai pelaksana impor beras, terutama jika kondisinya mengharuskan impor.

"Kalau Bulog, kalau diperintah, sesuai dengan hasil keputusan rapat, dan datanya, faktanya seperti itu, ya untuk kebaikan, untuk kepentingan masyarakat, ya kenapa tidak?" kata dia.

Baca Juga: Impor Beras Belum Selesai, Bapanas: Bakal Masuk 50 Ribu Ton Lagi

3. Bulog dapat penugasan impor daging kerbau 100 ribu ton

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Bulog Jadi Eksekutor? Stok daging kerbau yang diimpor Bulog (dok. Bulog)

Selain beras, Bulog juga akan melaksanakan impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton dari India. Untuk kebutuhan puasa dan Lebaran, diperkirakan sebanyak 40 ribu ton yang akan didahului.

Targetnya, daging itu dijual Rp85 ribu per kg sampai di pihak konsumen. Sehingga, akan terjadi stabilisasi harga daging di bulan puasa dan Lebaran 2023 ini.

"Kalau kita ketergantungan pada daging sapi, maka akan ada keterbatasan. Sehingga ini akan ada lonjakan harga. Maka salah satunya untuk mengimbangi itu, supaya ada alternatif pilihan pada masyarakat terhadap masalah daging, itu ada daging kerbau. Nah itu kita siapkan ya," ujar Buwas.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya