Jokowi Tugaskan Mendag Cari Anak Muda buat Jadi Kepala Bappebti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengaku ditugaskan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk mencari kandidat Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Adapun kandidat yang diinginkan Jokowi adalah anak muda yang paham dengan teknologi.
"Hasil konsultasi kami dengan Bapak Presiden maunya anak muda, mengerti teknologi, dan akan berjalan," kata Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang ditayangkan di YouTube DPR RI, Selasa (7/6/2022).
Baca Juga: Anggota DPR Minta Kasus DNA Pro Jadi Akses Ungkap Investasi Ilegal
1. Posisi Kepala Bappebti harus diisi sosok yang bisa ikuti perkembangan teknologi
Adapun kriteria lainnya, kandidat Kepala Bappebti harus bisa menyesuaikan kemajuan teknologi yang sangat pesat.
"Kami sedang mencari calon Kepala Bappebti baru. Ini mesti adalah yang bisa berpacu dengan waktu, dengan kemajuan-kemanjuan teknologi yang ada sekarang," ujar Lutfi.
Baca Juga: Mendag Ajukan Anggaran Tambahan Rp459 M, Ini Rinciannya
2. Dicari kandidat di luar Kemendag
Adapun kandidat yang dicari kemungkinan orang-orang di luar Kementerian Perdagangan. "Jadi ini di luar sistem birokrasi kami, dimungkinkan untuk setara eselon I ini datang dari luar," kata Lutfi.
Seperti yang diketahui, saat ini posisi pejabat definitif Kepala Bappebti masih kosong. Posisi itu sementara diisi oleh Inspektur Jenderal Kemendag, Didid Noordiatmoko selaku Pelaksana Tugas (Plt).
Baca Juga: Korban DNA PRO Ajukan Permohonan Restitusi Ganti Rugi ke LPSK
3. Kemendag upayakan dana korban investasi bodong robot trading dikembalikan
Dalam rapat itu, dibahas juga kasus investasi bodong robot trading yang telah menelan banyak korban, salah satunya DNA Pro. Lutfi mengatakan, saat ini kasus-kasus robot trading ilegal telah masuk ke ranah hukum.
Meski begitu, Lutfi mengatakan akan mengupayakan pengembalian dana korban robot trading ilegal.
"Kalau memang ada kelebihan dana tersebut, bayangan saya mestinya dikembalikan ke masyarakat yang dirugikan, meski jumlahnya akan jauh berbeda dengan apa yang disetorkan ke masyarakat," ucap dia.