Kapasitas Produksi Minyak Goreng di Sinar Mas Naik 3 Ribu Ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sinar Mas Agribusiness and Food meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng hingga 3 ribu ton atau naik 16 persen sejak Februari 2022 lalu. Peningkatan kapasitas dilakukan untuk memenuhi permintaan minyak goreng yang tinggi.
Adapun merek minyak goreng yang diproduksi Sinar Mas, antara lain FILMA, Masku, Kunci Mas, dan Mitra.
“Sejak Februari lalu, kami telah meningkatkan kapasitas produksi hingga 21 ribu ton per bulan, di atas kapasitas normal yakni sekitar 18 ribu ton,” ujar Corporate Affairs Director Sinar Mas Agribusiness and Food, Harry Hanawi dalam keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga: Produsen Pasok 351 Juta Liter Minyak Goreng, Kok Masih Langka?
1. Sinar Mas juga percepat penyaluran minyak goreng
Selain itu, Sinar Mas turut mempercepat penyaluran minyak goreng agar bisa segera dikonsumsi masyarakat.
Perusahaan juga memperluas dan mempercepat distribusi melalui para penyalur (distributor) di berbagai jaringan pemasaran, yang menjangkau pasar tradisional (wet market), modern (minimarket dan supermarket) dan juga perdagangan elektronik (e-commerce).
“Distributor memberikan imbauan kepada semua toko untuk memastikan harga minyak goreng ke tangan konsumen akhir, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan,” ujar Harry.
2. Realisasi penyaluran minyak goreng Sinar Mas
Pada bulan Februari, penyaluran minyak goreng telah menyebar hingga ke 460.000 titik distribusi yang ada di 67 kota.
Hasilnya, sepanjang Februari hingga pekan ketiga, tercatat 14 juta liter minyak goreng kemasan tersalurkan ke 125.000 toko di pasar tradisional, 40.300 toko modern, serta 300.000 jaringan e-commerce.
Baca Juga: Parah! Ada Penimbun Minyak Goreng di Makassar hingga Serang
3. Sinar Mas klaim sudah terus pasok minyak ke dalam negeri sebelum ada kebijakan DMO
Oleh sebab itu, menurut Harry, pihaknya telah memberikan pasokan minyak goreng ke dalam negeri sebelum pemerintah mengeluarkan regulasi domestic market obligation (DMO) dengan menyalurkan lebih dari 775.000 liter minyak goreng kemasan seharga Rp14.000 per liter sepanjang November hingga Desember tahun lalu.
“Kami senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah, bersama-sama menjaga ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat di Indonesia,” ucap dia.