Kenalan dengan Manuva, Startup yang Bikin UKM Manufaktur Makin Nendang

Startup Tjetak berubah nama jadi Manuva

Jakarta, IDN Times - Startup Tjetak kini berganti nama menjadi Manuva. Pergantian nama itu seiringan dengan perluasan solusi bisnis bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) manufaktur di Indonesia.

Dengan demikian, Manuva kini tak hanya menjadi business to business (B2B) platform manufaktur, tapi juga untuk mendigitalisasi manufaktur UKM dari hulu ke hilir bagi pelanggan B2B hingga retail.

Selain itu, fokus startup tersebut juga tak hanya pada industri kemasan, tapi juga elektrikal dan garmen.

"Manuva berfokus untuk berkolaborasi dengan perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah yang umumnya masih belum mencapai utilisasi kapasitas yang maksimal (rata-rata baru 60 persen),” kata Co-Founder Manuva, Anggara Pranaspati dikutip dari keterangan resmi, Minggu (22/5/2022).

Baca Juga: Startup Kamu Mau Dapat Pendanaan dari East Ventures? Ini Kriterianya

1. Manuva optimalkan kapasitas produksi UKM manufaktur

Kenalan dengan Manuva, Startup yang Bikin UKM Manufaktur Makin NendangIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Anggara mengatakan Manuva membantu proses jual-beli barang jadi, produk custom, serta bahan baku dengan menggunakan tiga produk utama, yaitu Manuva Retail, Manuva Procure, dan Manuva Supply.

"Kami membantu mereka untuk mengoptimalkan kapasitas yang dimiliki dengan memproduksi barang jadi untuk pasar retail, ataupun menerima pesanan produksi dari brand lain (maklon),” tutur Anggara.

Manuva Retail membuka jaringan distribusi agar basis pelanggan toko ritel Manuva bisa menjual produk jadi dari para mitra manufaktur di tokonya masing-masing. Distribusi Manuva telah tersebar ke ribuan gerai ritel di 5 provinsi dan 48 kota/kabupaten.

Manuva Procure adalah sistem e-procurement yang digunakan untuk mempertemukan pelaku bisnis dengan manufaktur untuk pengadaan barang custom. Platform ini memudahkan para manufaktur agar dapat menjangkau pelanggan B2B di seluruh Indonesia dan menawarkan kredibilitas lebih untuk proses penawaran harga, produksi, dan kontrol kualitas akhir.

Sementara itu, Manuva Supply adalah platform bagi pelaku manufaktur untuk bisa menerima pesanan, mengatur produksi dan pembelian bahan baku. Saat ini, Manuva telah memiliki lebih dari 250 pabrik manufaktur skala kecil dan menengah yang tersebar di 5 hub di Pulau Jawa.

2. Manuva juga bantu efisiensi proses pembelian bahan baku UKM manufaktur

Kenalan dengan Manuva, Startup yang Bikin UKM Manufaktur Makin NendangIlustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Anggara mengatakan layanan Manuva tidak terbatas hanya pada peningkatan penjualan, tetapi juga meliputi efisiensi pada proses pembelian bahan baku mentah hingga akses kepada modal kerja dari LJK (Lembaga Jasa Keuangan) yang telah bekerjasama dengan Manuva.

Dibangun sejak 2018 (saat bernama Tjetak), ekosistem Manuva telah memberi akses dan transparansi dalam keseluruhan proses manufaktur, di mana semua stakeholder pada rantai pasokan bisa melakukan transaksi dan proses bisnis dengan lebih transparan, cepat, dan terstandarisasi kualitasnya.

Di sisi lain, Manuva juga membawa dampak positif untuk mitra manufaktur, dengan peningkatan utilisasi mesin produksi hingga 25 persen lebih tinggi, dan secara tidak langsung juga menjadikan harga jual produk menjadi lebih kompetitif.

Baca Juga: Tips Sukses Terjun ke Kripto Cs dari Boy Thohir, Millennials Simak ya!

3. Manuva akan ekspansi bisnis di Indonesia

Kenalan dengan Manuva, Startup yang Bikin UKM Manufaktur Makin NendangIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)


Di 2022 ini, Manuva telah berhasil membukukan pertumbuhan yang baik dengan margin kontribusi positif. Tahun ini juga, Anggara mengatakan Manuva telah berencana ekspansi bisnis ke sejumlah pulau di Indonesia.

“Pada tahun 2022 sendiri, kami telah merencanakan strategi ekspansi untuk memiliki saluran distribusi di seluruh pulau Jawa, Bali, Sumatera serta beberapa kota besar lainya di Indonesia. Yang kedua, kami akan fokus mengembangkan akuisisi manufaktur di vertikal baru, seperti manufaktur produk elektrikal dan garmen,” ujar Anggara.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya