Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor Dibuka

Harga beras melonjak bikin RI impor beras 200 ribu ton

Jakarta, IDN Times - Harga beras menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di 2022 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga beras sudah terjadi sejak Juli 2022.

Terakhir, pada November 2022, BPS melaporkan rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.512 per kg pada November 2022, naik hingga 10,19 persen dibandingkan November 2021.

Lalu, harga beras kualitas premium per November lalu Rp10.122 per kg, naik 11,58 persen dibandingkan November 2021.

Jika dibandingkan Oktober 2022 atau bulan sebelumnya, harga beras premium di penggilingan naik 1,05 persen, dan beras medium naik 0,78 persen.

Baca Juga: Mengapa Iran Berhenti Impor Beras Basmati dan Teh dari India?

1. Harga beras di Indonesia tertinggi di ASEAN

Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor DibukaBuruh tani memanggul gabah usai panen di areal persawahan padi Desa Jamus, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Senin (6/1/2020). Kementerian Pertanian pada 2020 menargetkan mampu mewujudkan swasembada pangan, salah satunya dengan menargetkan produksi beras sebesar 3 juta ton per bulan guna memenuhi kebutuhan konsumsi rata-rata beras nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan sekaligus untuk stok ketahanan pangan nasional. (ANTARA FOTO/Aji Styawan/ama)

Menurut laporan Prospek Ekonomi Indonesia (Indonesia Economic Prospects/IEP) edisi Desember 2022 yang dirilis Bank Dunia (World Bank), harga beras di Indonesia termasuk yang paling tinggi di antara negara-negara tetangga di kawasan ASEAN.

"Harga beras eceran di Indonesia secara konsisten menjadi yang tertinggi di ASEAN selama 1 dekade terakhir, yakni 28 persen lebih tinggi dari Filipina, dan dua kali lipat lebih tinggi dari harga beras di Vietnam, Kamboja, dan Thailand," tulis laporan IEP Desember 2022 yang dikutip pada Jumat, (23/12/2022).

Bank Dunia menilai masyarakat Indonesia harus menanggung kerugian karena tingginya harga beras dibebankan kepada masyarakat. Dampak itu pun lebih signifikan pada kaum miskin.

Bank Dunia membeberkan, ada beberapa hal yang menyebabkan harga beras di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN. Pertama, kebijakan harga beras yang disesuaikan kondisi pasar.

"Hal ini disebabkan adanya dukungan harga pasar bagi produsen di bidang pertanian yang terdiri dari kebijakan yang menaikkan harga domestik untuk produk pertanian pangan," tulis Bank Dunia.

Kedua, Bank Dunia menyoroti pembatasan impor pada komoditas pangan, terutama pangan pokok. Pemerintah menerapkan kebijakan perizinan impor, pembatasan volume impor pangan, adanya monopoli impor pangan oleh BUMN untuk pangan pokok, tarif impor, dan kebijakan nontarif lainnya (Non-tariff measures/NTMs).

Baca Juga: Harga Beras di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN, Ini Biang Keroknya

2. Kenaikan harga beras sumbang inflasi

Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor DibukaBeras premium produksi Bulog (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kenaikan harga beras sudah menjadi penyumbang inflasi sejak Juli lalu. Tercatat, andilnya terhadap inflasi sebesar 0,01 persen. Lalu, di bulan Agustus, andilnya naik menjadi 0,54 persen.

Kenaikan harga beras kembali menyumbang inflasi pada September 2022, hingga 1,44 persen. Andil ini merupakan yang terbesar di tahun 2022, dikarenakan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pada Oktober 2022, kenaikan harga beras menyumbang inflasi sebesar 1,13 persen. Secara keseluruhan, kenaikan harga beras utamanya disebabkan faktor musiman, yakni penurunan produksi beras di semester II-2022.

Pada 18 November 2022 lalu, Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Ismail Wahab mengatakan kenaikan harga BBM juga menyebabkan harga beras naik. Tak hanya itu, Ismail mengatakan saat ini petani menggunakan pupuk non-subsidi jenis NPK, di mana harganya jauh lebih tinggi dibandingkan pupuk bersubsidi.

"Dan sekarang petani ini rata-rata berusaha taninya menggunakan pupuk non-subsidi yang harganya jauh daripada pupuk subsidi. Dan mereka rata-rata tidak menggunakan urea, menggunakan NPK yang lebih mahal. Itu mereka untuk mengkompensasi penggunaan pupuk yang non-subsidi tadi, mereka menjual gabahnya relatif lebih tinggi daripada sebelumnya," kata Ismail.

Di sisi lain, saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog menipis, yakni hanya 625 ribu ton. Ismail mengatakan, kondisi itu menimbulkan sentimen negatif, sehingga petani menaikkan harga gabahnya.

"Kalau begini mereka berpikir pemerintah tak punya alat untuk memberikan sentimen positif untuk menurunkan harga, karena stoknya tidak banyak," ujar Ismail.

Baca Juga: Buwas: Kementan Janji Pasok Beras ke Bulog tapi Tak Ada Realisasinya!

3. Buwas dan Kementan 'ribut' soal pemenuhan stok CBP di Bulog demi tekan harga

Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor DibukaDirektur Utama Bulog, Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI. (dok. YouTube Komisi IV DPR RI)

Persoalan kenaikan harga beras itu pun masuk pembahasan rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Jakarta, kemudian dilanjutkan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Di saat harga beras melonjak, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog kian menipis. Per 22 November 2022, stoknya tinggal 426 ribu ton.

Diperlukan pasokan beras untuk meningkatkan stok CBP di gudang Bulog, sehingga perusahaan pelat merah tersebut bisa melakukan operasi pasar.

Pada awal November 2022, dalam rakortas, Kementerian Pertanian (Kementan) berjanji memasok beras ke Bulog hingga 500 ribu ton dalam 1 minggu ke depan.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV pada 23 November lalu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan Kementan tak memenuhi janji tersebut.

"Hari ini barangnya tidak ada. Ini harus kita pertanggung jawabkan. Jadi kalau ada yang masih katakan ada, ya saya mohon maaf, itu yang harus bertanggung jawab kalau ada apa-apa. Jangan nanti kalau ada apa-apa jadi lempar handuk, jadi kambing hitam," ujar Buwas.

Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi masih menyanggupi untuk memasok beras 500 ribu ton ke Bulog. Suwandi bersikeras stok tersebut tersedia di penggilingan dan di pedagang.

"Ada di penggilingan dan di pedagang," kata Suwandi.

Merespons hal tersebut, Buwas mengingatkan Suwandi untuk tidak main-main atas pernyataannya.

"Kami menanyakan ini ada saksi kepolisian dan TNI. Ini tidak main-main. Makanya kalau ada Dirjen salah-salah ngomong ini juga mengerikan sekali, pertarungannya pertarungan negara. Pak Wandi sudah janji dua kali ini, jangan main-main ini. Ini pertaruhan negara ini," kata Buwas.

RDP itu berakhir dengan kesepakatan Kementan harus memasok 600 ribu ton beras kepada Bulog dalam 1 minggu ke depan. Namun, hingga 7 Desember 2022, Bulog hanya mendapatkan stok beras 166 ribu ton.

Bulog sendiri memperoleh daftar penggilingan yang dinyatakan mampu memasok 600 ribu ton beras. Daftar itu diberikan oleh Kementan. Namun, Buwas mengatakan dari daftar itu, tak semua penggilingan mau menjual stok berasnya ke Bulog.

Baca Juga: Bulog Gelontorkan 1,2 Juta Ton Beras Sepanjang 2022 

4. Bulog lakukan impor 200 ribu ton beras demi tekan lonjakan harga

Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor DibukaInfografis Impor Beras yang Dilaksanakan Bulog (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam rakortas sendiri, Bulog sudah mendapatkan penugasan mengimpor 500 ribu ton beras apabila tak mendapat pasokan dari dalam negeri. Penugasan impor itu dibagi dua, yakni 200 ribu ton hingga akhir 2022, dan sisanya dilakukan di 2023.

Per 16 Desember 2022 lalu, sebagian impor sudah dilaksanakan, yakni 10 ribu ton yang berasal dari Vietnam. Setelah itu, penugasan impor beras 200 ribu ton direalisasikan bertahap hingga akhir 2022.

Setelah beras-beras yang diimpor tiba, Bulog langsung mendistribusikan ke gudang-gudang di berbagai daerah, untuk dilakukan operasi pasar.

“Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi sekarang dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini di mana sudah ada tambahan dari beras impor. Penyaluran Operasi Pasar yang dilakukan Bulog akan terus bertambah jumlahnya sampai dengan akhir tahun," tutur Buwas dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, (23/12).

Menurutnya, saat Bulog sudah mendapatkan tambahan stok CBP dari impor, maka akan berpengaruh pada sentimen di pasar, sehingga harga beras bisa turun.

Psikologisnya begitu kita datangkan impor ada kepastian barang, dan ketika pasar sudah mengetahui BULOG punya barang maka sangat diyakini harga akan bisa terkendali,” kata dia.

Sepanjang 2022 ini, Bulog sudah menggelontorkan lebih dari 1,2 juta ton beras untuk operasi pasar. Menurut Buwas, angka tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan itu berdiri.

“Angka ini merupakah jumlah penyaluran Operasi Pasar beras terbesar sepanjang sejarah berdirinya Bulog. Sesuai penugasan negara dan dalam kerangka stabilisasi ekonomi yang lebih luas, Bulog akan terus menggelar operasi pasar secara masif dengan adanya tambahan stok dari beras impor,” tutur dia.

5. Harga beras belum menunjukkan penurunan

Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor DibukaIlustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Meski impor beras sudah direalisasi, harga beras belum menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata nasional beras kualitas medium I di minggu ke-4 Desember Rp12.600 per kg. Harga itu naik dari minggu ke-3, yakni Rp12.550 per kg, minggu ke-2 Rp12.500 per kg, dan minggu pertama Rp12.450 per kg.

Begitu juga dengan beras kualitas super I, pada minggu pertama Desember Rp13.750 per kg, minggu ke-2 naik jadi Rp13.850 per kg, minggu ke-3 naik lagi menjadi Rp13.900 per kg, dan minggu ke-4 ini Rp13.950 per kg.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet penurunan harga beras memang membutuhkan waktu.

"Ada periode sebelum harga beras betul-betul turun setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan. Jadi bisa saja harganya saat ini masih tinggi, tapi kemudian ada periode timelack sehingga kemudian baru terasa dampaknya di beberapa minggu atau mungkin hitungannya bulan," kata Yusuf kepada IDN Times, Selasa (27/12/2022).

Dia juga mengatakan ada kemungkinan terjadi hambatan distribusi di suatu daerah yang menyebabkan harga beras belum menunjukkan penurunan.

6. Ekonom menyayangkan kebijakan impor beras

Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor DibukaBulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Kemendag)

Yusuf sendiri mengaku sangat menyayangkan kebijakan impor beras. Menurutnya, secara produksi di 2022 ini tak masalah. Bahkan BPS sendiri memperkirakan angka produksi beras nasional di 2022 mencapai 32,07 juta ton, naik 0,72 juta ton dari 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.

"Kita lihat di tahun ini produksi beras Indonesia relatif lebih tinggi dibanding tahun lalu. Makanya ini menimbulkan pertanyaan kenapa ketika produksi tinggi, pemerintah malah mengambil keputusan melakukan impor," ucap Yusuf.

Menurutnya, Bulog turut menjadi penyebab mengapa impor harus dilakukan. Dia menilai, ada kemungkinan serapan Bulog di saat panen raya menurun, sehingga stok CBP di akhir tahun menipis, yang menyebabkan impor terpaksa dilakukan.

"Karena ada kekurangan serapan Bulog sebagai lembaga yang mempunyai tanggung jawab di sana tetapi tidak mampu, sehingga diambil langkah impor," kata dia.

Ke depannya, dia berharap pemerintah mengoptimalkan produksi dalam negeri, sehingga tak perlu melakukan impor. Dia juga meminta pemerintah meningkatkan tugas dan fungsi Bulog dalam mengelola stok beras negara.

"Kalau kita bicara isu jangka panjang apa yang perlu dibenahi terkait harga beras dan mengurangi ketergantungan impor beras, maka betul revitalisasi Bulog. Isu yang sering kita dengar tapi belum ada upaya serius menurut saya yang dilakukan pemerintah untuk menambah tugas dan fungsi Bulog, artinya mengoptimalkan tugas dan fungsi Bulog itu sendiri untuk menyelesaikan masalah harga dan impor beras ini," tutur Yusuf.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya