Mimpi Besar RI Sambungkan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya

Diperkirakan tidak akan terwujud dalam waktu dekat

Jakarta, IDN Times - Pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung baru ditargetkan rampung pada pertengahan 2023 mendatang. Belum selesai konstruksi mega proyek tersebut, pemerintah sudah mengeluarkan wacana ingin memperpanjang rute Kereta Cepat sampai ke Surabaya.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai, proyek itu baru sekadar mimpi. Sebab, dia menilai keuangan negara belum mampu mewujudkan wacana tersebut.

"Kalau yang Surabaya masih lama, masih 20-30 tahun lagi. Masih mimpi dulu lah, kan uangnya gak punya," kata Djoko kepada IDN Times, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Kereta Cepat dan Semi Cepat Bakal Sambungkan Jakarta-Surabaya

1. Banyaknya kasus di pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung jadi sorotan

Mimpi Besar RI Sambungkan Kereta Cepat Sampai ke SurabayaFoto udara kebakaran pipa minyak milik PT Pertamina di Melong, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Djoko juga menyoroti beberapa kasus dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Terlebih lagi, proyek tersebut sudah molor dari target, dan kini membutuhkan suntikan APBN untuk bisa dilanjutkan.

"Belajar kasus dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, saya pikir kalau mau kereta cepat (sampai Surabaya) harus hati-hati," tutur Djoko.

Jika melihat rekam jejak pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, ada tiga kasus yang sempat menjadi sorotan, berikut rangkumannya:

1. Kebakaran pipa BBM Pertamina

Pada 22 Oktober 2019, terjadi insiden kebocoran pipa bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina akibat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kebocoran itu mengakibatkan kebakaran pipa dengan api yang besar, dan asap yang begitu pekat.

Kala itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Chandra Dwiputra mengatakan kebakaran yang terjadi pada pipa penyalur BBM Pertamina memang berada di lokasi proyek KCJB. PT KCIC pun meminta maaf kepada PT Pertamina dan masyarakat atas insiden yang yang terjadi.

2. Banjir di Tol Jakarta-Cikampek

Kasus yang menyorot perhatian kedua adalah banjir yang merendam akarta-Cikampek KM 24 di sekitar Cibitung pada 1 Januari 2020 silam.

Banjir disebabkan oleh saluran air di ruas tol tersumbat, akibat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Banjir tersebut mengganggu arus balik libur Natal tahun 2019 dan tahun baru 2020, hingga mengakibatkan arus kendaraan ke arah Jakarta berhenti total.

Insiden itu menyebabkan PT KCIC harus menghentikan pembangunan proyek selama dua minggu, berdasarkan perintah dari Kementerian PUPR.

3. Pilar proyek roboh dan menimpa eskavator

Pada awal Desember 2021 silam, proyek KCJB kembali disorot akibat robohnya tiang pancang atau pilar proyek yang menimpa eskavator.

Insiden itu terjadi di Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dari hasil investigasi KCIC, kontraktor melakukan pelanggaran SOP saat membongkar pilar, sehingga pilar jatuh dan menimpa eskavator. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

2. Pembengkakan biaya bikin proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sedot APBN

Mimpi Besar RI Sambungkan Kereta Cepat Sampai ke SurabayaComprehensive Inspection Train (CIT) atau rangkaian kereta inspeksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (dok. KCIC)

Selain banyaknya insiden, proyek Kereta Cepat juga mencuri perhatian publik akibat pembengkakan anggaran yang cukup besar, hingga 1,49 miliar dolar AS atau setara Rp21,45 triliun. Untuk menutupi pembengkakan biaya, diperlukan juga suntikan APBN.

Proyek KCJB sendiri digarap oleh PT KCIC. Adapun KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China melalui Beijing Yawan HSR Co Ltd.

Ada empat BUMN yang tergabung dalam PSBI, yakni PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Pembengkakan biaya proyek KCJB akan dipenuhi oleh konsorsium BUMN, konsorsium China, dan juga pinjaman dari China Development Bank (CDB).

Porsinya, sebesar 25 persen dari Rp21,45 triliun, yakni sekitar 5,36 triliun akan dipenuhi dari ekuitas. Lalu, sekitar 75 persen atau Rp16 triliun akan dipenuhi dari pinjaman CDB.

Porsi ekuitas itu akan dibagi lagi, yakni 60 persen atau Rp3,23 triliun dari konsorsium BUMN, dan sisanya 40 persen akan dipenuhi konsorsium China.

Untuk menutupi pembengkakan biaya itu, konsorsium BUMN, dalam hal ini melalui KAI membutuhkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN sebesar Rp3,2 triliun.

Oleh sebab itu, menurut Djoko, pembangunan Kereta Cepat sampai ke Surabaya harus dipertimbangkan secara matang, melihat pembengkakan biaya pada proyek KCJB yang kini membutuhkan suntikan APBN.

"Jangan sembrono. Nanti APBN-nya bisa tersedot," ucap Djoko.

Baca Juga: Luhut Ungkap Peluang China Garap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

3. Bakal ada dua proyek kereta buat rute Jakarta-Surabaya

Mimpi Besar RI Sambungkan Kereta Cepat Sampai ke SurabayaWacana rute Kereta Cepat sampai Surabaya (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelum ada wacana proyek kereta cepat sampai Surabaya, pemerintah sudah pernah mewacanakan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang digaungkan sejak 2017. Proyek itu awalnya ingin dikerjakan bersama dengan Jepang, sementara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikerjasamakan dengan China.

Pada 28 Oktober 2022 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika proyek kereta cepat diperpanjang sampai Surabaya, maka akan lebih efisien.

"Nanti kalau pemerintah akan melanjutkan ini sampai ke Surabaya, saya kira akan membuat Indonesia lebih efisien," kata Luhut dalam acara Peluncuran Laporan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Perusahaan-perusahaan China di Indonesia.

Luhut juga mengungkapkan,peluang China untuk kembali menggarap proyek kereta cepat sampai Surabaya itu.

Pada 31 Oktober 2022 lalu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan proyek kereta cepat yang ingin diperpanjang sampai ke Surabaya berbeda dengan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

Budi mengatakan, proyek kereta semi cepat direncanakan melalui jalur utara Pulau Jawa. Sementara itu, jika proyek KCJB diperpanjang sampai Surabaya, maka akan melalui jalur selatan Pulau Jawa.

"Semi cepat kan di utara, ini (kereta cepat) di selatan," kata Budi usai menghadiri Penandatanganan Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Budi mengatakan pemerintah ingin menyediakan layanan transportasi cepat rute Jakarta-Kertajati. Oleh sebab itu, proyek KCJB yang ingin dikembangkan sampai Surabaya direncanakan melalui tujuh rute, yakni Bandung, Kertajati, Purwokerto, Jogja, Solo, Madiun, hingga berakhir di Surabaya.

"Kita tahu bahwa setelah ini kita harus ke Kertajati. Tentunya Kertajati-Jakarta itu akan dekat," tutur Budi.

Budi mengatakan sejak awal, proyek kereta cepat memang direncanakan sampai ke Surabaya. Namun, pemerintah saat ini masih fokus pada penyelesaian proyek KCJB.

"Yang jelas masterplan itu sampai Surabaya. Dan yang paling penting adalah kita lakukan secara bertahap," ucap Budi.

4. Kalau gak molor lagi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi tahun depan

Mimpi Besar RI Sambungkan Kereta Cepat Sampai ke SurabayaPenampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Adapun proyek KCJB sendiri ditargetkan rampung pertengahan 2023 mendatang. Pada hari terakhir penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G2O, 16 November 2022 kemarin di Bali, Luhut berjanji proyek tersebut tak akan molor lagi.

Hal itu dia sampaikan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden China, Xi Jinping yang menyaksikan uji dinamis proyek tersebut secara virtual dari Bali.

"Kami terus berkoordinasi dengan baik untuk penyelesaian proyek ini pada pertengahan tahun depan. Ini harus jadi, dan tidak boleh mundur, itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini," kata Luhut.

Luhut mengatakan, pembangunan proyek KCJB per 16 November 2022 sudah mencapai 80,4 persen.

Adapun timeline-nya, pada 28 Februari 2023 mendatang, ditargetkan seluruh rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) akan tiba di Indonesia, dengan total ada 11 rangkaian untuk proyek KCJB. Saat ini, sudah ada 2 rangkaian yang berada di Indonesia. Pada tanggal itu juga, ditargetkan semua sistem kereta api sudah dipasang.

Lalu, pada 31 Maret 2023, akan dilakukan uji statis dan penyelesaian integrasi sistem. Kemudian, pada 30 Mei 2022 ditargetkan pembangunan stasiun di tahap 1, termasuk Stasiun Padalarang sudah rampung.

Lalu, ditargetkan pada 4 April 2023, pemasangan peralatan daya dan traksi, pemasangan komunikasi, persinyalan, dan listrik bisa diselesaikan, dan bisa dilakukan tes commissioning dan uji coba integrasi.

Kemudian, pada 30 Juni 2022 ditargetkan proyek KCJB sudah bisa beroperasi dengan mengantongi izin operasi dari Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Modal Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya Diupayakan Tak Pakai APBN

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya