Parah! Ada Penimbun Minyak Goreng di Makassar hingga Serang 

Stok minyak goreng ditimbun karena dibeli saat harga tinggi

Jakarta, IDN Times - Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pangan Polri, Irjen Pol Helmy Santika, mengungkapkan ada sejumlah pengusaha di beberapa wilayah, antara lain Kota Makassar, Sulawesi Selatan; dan Kota Serang, Banten yang menimbun stok minyak goreng.

Selain itu, ditemukan juga pelaku penimbun minyak goreng di Kota Medan, Sumatra Utara; Lampung; Kabupaten Lebak, Banten; dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Helmy, alasan pelaku menimbun karena membeli stok minyak goreng saat harga masih tinggi, di atas harga eceran tertinggi (HET) yang baru ditetapkan pemerintah pada akhir Januari 2022.

"Ditemukan pelaku usaha yang menahan stok, karena membeli sebelumnya dengan harga lama yang lebih mahal dari harga baru," kata Helmy kepada IDN Times, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Produsen Pasok 351 Juta Liter Minyak Goreng, Kok Masih Langka?

1. Satgas Pangan perintahkan penimbun segera distribusikan minyak goreng ke pasar

Parah! Ada Penimbun Minyak Goreng di Makassar hingga Serang Ilustrasi stok minyak goreng (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Atas penemuan tersebut, Helmy mengatakan, pihaknya sudah mendorong para penimbun segera mendistribusikan minyak goreng ke pasar.

"Terhadap minyak goreng yang ditemukan oleh Polri, kami mendorong untuk segera didistribusikan sesuai mekanisme pasar," ucap dia.

2. Stok minyak goreng masih langka karena pengusaha masih sesuaikan HET baru

Parah! Ada Penimbun Minyak Goreng di Makassar hingga Serang Ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurut Helmy, kekosongan stok minyak goreng di sejumlah wilayah di Indonesia karena para pengusaha masih menyesuaikan harga dengan HET baru. Adapun HET minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. HET tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Secara umum di beberapa wilayah yang mengalami kondisi kelangkaan minyak goreng, dikarenakan saat ini para pelaku usaha masih menyesuaikan pola kegiatannya dengan kebijakan dan langkah pemerintah dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng, stok minyak goreng aman, saat ini dalam proses pendistribusian," ujar dia.

Baca Juga: Masalah Minyak Goreng di Surabaya Belum Sepenuhnya Beres

3. Produsen CPO sudah pasok 351 juta minyak goreng

Parah! Ada Penimbun Minyak Goreng di Makassar hingga Serang Ilustrasi kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat produsen minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) telah memasok 351 juta liter untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri, sesuai dengan kebijakan domestic market obligation (DMO). Sayangnya, hingga saat ini minyak goreng masih sulit ditemukan di pasar, terutama di ritel-ritel modern.

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, I Gusti Ketut Astawa, pasokan minyak goreng tersebut sudah memenuhi angka kebutuhan dalam negeri.

"Kalau kita lihat data yang ada komitmen dari produsen CPO itu sudah mencapai 351 juta liter selama 14 hari, kebutuhan kita selama per bulan sebenarnya berkisar antara 279 sampai 300 juta liter," kata Ketut dikutip ANTARA, Selasa, 1 Maret 2022.

Menurut Ketut, dengan pasokan tersebut, seharusnya pasar-pasar di dalam negeri kebanjiran pasokan minyak dalam jangka waktu satu bulan.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya