Pariwisata Bangkit, Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2022 Tak Lagi Minus!

Ekonomi Bali sempat minus pada 2020-2021

Jakarta, IDN Times - Pemulihan sektor pariwisata turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2022 ini. Tercatat, ekonomi Bali tumbuh 4,84 persen di 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Bali sempat mengalami kontraksi di 2020 dan 2021 akibat tekanan pandemik COVID-19.

Pada 2020, perekonomian Bali mengalami kontraksi hingga 9,34 persen. Kontraksi masih berlanjut hingga 2021, namun membalik di angka minus 2,46 persen.

"Kinerja perekonomian di Provinsi Bali, tumbuh 4,84 persen di 2022. Bali sebelumnya sempat mengalami kontraksi di 2021 sebesar 2,46 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (6/2/2023).

1. Sektor akomodasi dan transportasi jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Bali

Pariwisata Bangkit, Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2022 Tak Lagi Minus!Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (dok.IDNTimes/Angkasa Pura I)

Lebih lanjut, BPS mencatat perekonomian Bali menyumbang 2,25 persen pada pertumbuhan ekonomi wilayah Bali-Nusa Tenggara.

Adapun sumber pertumbuhan utamanya berasal dari sektor akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan.

Baca Juga: Melihat Jumlah Kemiskinan di Indonesia Berdasarkan Data BPS

2. Jumlah wisman sepanjang 2022 melonjak 251 persen

Pariwisata Bangkit, Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2022 Tak Lagi Minus!Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali. (dok. Kemenparekraf)

Adapun pemulihan sektor pariwisata dapat dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Sepanjang 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 5,47 juta orang. Angka tersebut tumbuh 251,28 persen dibandingkan 2021.

Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni 3,6 juta kunjungan wisman di 2022.

3. Tingkat hunian kamar hotel meningkat

Pariwisata Bangkit, Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2022 Tak Lagi Minus!jenis bed di kamar hotel (unsplash.com/vojtech bruzek)

Sebelumnya, BPS juga melaporkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Desember 2022 sebesar 56,9 persen. Angka itu naik 2,49 persen secara month-to-month (mtm), dan naik 5,33 persen secara year on year (yoy).

Adapun sepanjang 2022, TPK hotel klasifikasi berbintang sebesar 47,8 persen, naik 11,54 persen poin dibandingkan 2021 yang hanya sebesar 36,26 persen.

Baca Juga: BPS: Inflasi Indonesia Sepanjang 2022 Capai 5,51 Persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya