Pasar Menanti Kebijakan The Fed, Dolar AS Loyo Pagi Ini

Kurs rupiah menguat 11 poin ke Rp14.974 pagi ini

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini, Senin (30/12/2023). 
 
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat 11 poin ke Rp14.974 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Memasuki 40 menit perdagangan, kurs rupiah menguat tipis 12,5 poin atau 0,08 persen ke Rp15.595 per dolar AS. Pagi ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp15.585-15.595 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/1), kurs rupiah melemah 38 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.985 per dolar AS.

Baca Juga: [OPINI] Apakah Emas Pantas Jadi Portofolio Investasi?

1. Pelaku berhati-hati menanti keputusan The Fed

 Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar menanti kebijakan dari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dari hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini.

The Fed sendiri diprediksi masih akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Namun, pelaku pasar masih berhati-hati atas mata uang greenback, untuk mengantisipasi kejutan dari The Fed.

"Meskipun ekspektasi pasar menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan besar hanya akan menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 bp pada pertemuan pekan ini tapi pelaku pasar kelihatannya berhati-hati kalau kalau ada kejutan dari The Fed," kata Ariston kepada IDN Times.

Dihubungi terpisah, Chief Analyst DCFX, Lukman Leong mengatakan, meski saat ini pelaku pasar masih berhati-hati, namun penguatan rupiah atas dolar AS diprediksi tak begitu besar.

"Rupiah diperkirakan akan cenderung datar dengan potensi menguat terbatas menyusul data inflasi AS pada hari Jumat menunjukkan inflasi," ujar Lukman. 

Baca Juga: IHSG Anti Mendung di Awal Pekan, 7 Saham Calon Cuan

2. Pertumbuhan ekonomi RI diprediksi tembus di atas 5 persen

Di sisi lain, menurut Ariston, penguatan rupiah juga dilatarbelakangi oleh kinerja perekonomian Indonesia yang baik. Perekonomian Indonesia sepanjang 2022 sendiri diprediksi tembus di atas 5 persen.

"Kesehatan ekonomi Indonesia yang cukup baik dengan potensi pertumbuhan masih di 5 persen, bisa memberikan dukungan untuk rupiah," tutur Ariston.

3. Rupiah diprediksi menguat ke Rp14.950

Atas dasar faktor-faktor di atas, Ariston memprediksi rupiah menguat hari ini, namun juga ada potensi pelemahan.

"Potensi pelemahan ke arah Rp15.000, dengan potensi penguatan ke arah Rp14.950," tutur Ariston.

Baca Juga: Apakah Indonesia Benar-benar Aman dari Resesi?

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya