Pembangunan Stasiun Walini untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung Ditunda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menunda pembangunan Stasiun Walini dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Dana pembangunan Stasiun Walini pun dialihkan untuk membangun Stasiun Hub Padalarang.
"Dana pengembangan stasiun Walini kemudian dialihkan untuk pengembangan Stasiun Padalarang. Stasiun Padalarang ini dipilih sebagai hub untuk meningkatkan konektivitas bagi penumpang," kata Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya dalam pernyataan resmi kepada IDN Times, Minggu (24/10/2021).
Baca Juga: 5 Fokus Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Sudah 79 Persen
1. Jumlah penumpang di Stasiun Walini diprediksi akan sepi
Keputusan ditetapkan karena KCIC menyesuaikan kondisi, sehingga harus mengembalikan anggaran yang ada ke anggaran dasar. Lagipula, menurut dia pada fase pertama pengoperasian KCJB, Stasiun Walini memang belum disertakan. Selain itu, KCIC memprediksi potensi jumlah penumpang dari dan menuju Stasiun Walini akan sepi.
"Potensi penumpang dari dan menuju stasiun Walini diprediksi tidak cukup besar. Mengingat pengembangan di area kawasan Walini masih relatif rendah," ucap Mirza.
Baca Juga: 5 Fakta Bengkaknya Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
2. KCIC pastikan bakal tetap bangun Stasiun Walini
Sebelumnya, beredar kabar Stasiun Walini batal dibangun dalam proyek KCJB. Namun, Mirza memastikan stasiun tersebut akan tetap dibangun.
"Penundaan pembangunan ini bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini batal. Namun hanya ditunda sementara waktu. Untuk fase selanjutnya, Stasiun Walini akan tetap dibangun," tutur dia.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Proyek OBOR China di RI
3. KCIC kejar target operasi akhir 2022
Dengan ditundanya pembangunan Stasiun Walini, maka KCJB akan melintas di 4 stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang, dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Tegalluar.
Mirza mengatakan kereta berkecepatan 350 kilometer (km) per jam itu ditargetkan beroperasi akhir 2022. "Fokus kami saat ini adalah melakukan percepatan pembangunan untuk mengejar target operasional," ujar dia.