Pembayaran Klaim Allianz 2020 Tembus Rp11,2 Triliun

Pembayaran kliam Allianz Indonesia naik 43 persen di 2020.

Jakarta, IDN Times - Pembayaran klaim dan manfaat baik asuransi jiwa maupun kesehatan dari Allianz Life Indonesia sepanjang 2020 naik 43 persen dari 2019. Direktur Keuangan Allianz Life Indonesia Cindy C Cui mengungkapkan, perusahaan membayar klaim dan manfaat kepada nasabah sebesar Rp11,2 triliun sepanjang 2020.

"Kami terus memenuhi janji kami untuk klien dan nasabah di tahun 2020. Kami membayar 192.000 klaim di tahun 2020. Nominal manfaat dan klaim mencapai Rp11,2 triliun, ini naik 43 persen dari yang kita bayar di tahun 2019," kata Cindy dalam konferensi pers kinerja keuangan 2020 dan kuartal I 2021, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Sekarang Lebih Mudah Beli Asuransi dengan eAZy Cover Allianz

1. Pembayaran manfaat dan klaim di awal 2021

Pembayaran Klaim Allianz 2020 Tembus Rp11,2 TriliunDok.Allianz

Perusahaan juga sudah mencatat pembayaran klaim dan manfaat sepanjang kuartal pertama 2021. Cindy mengungkapkan, perusahaan membayar manfaat dan klaim sebesar Rp4,6 triliun pada kuartal tersebut.

Untuk pembayaran klaim sepanjang 2020, 5 persen di antaranya ditujukan untuk kasus virus corona (COVID-19).

"Sebagian klaim yang kami bayarkan di tahun 2020 berkaitan dengan COVID-19. Jadi kalau dilihat pembayaran klaim baik untuk asuransi jiwa maupun kesehatan, sekitar 5 persen untuk COVID-19," tutur Cindy.

2. Jumlah nasabah meningkat

Pembayaran Klaim Allianz 2020 Tembus Rp11,2 TriliunDok.Allianz

Allianz juga mencatat adanya peningkatan jumlah nasabah. Direktur Marketing Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan peningkatannya sekitar 5 persen dibandingkan tahun 2019.

"Jumlah nasabah kami meningkat sekitar 5 persen menjadi lebih dari 657.000 nasabah dengan total tertanggung lebih dari 8,3 juta tertanggung. Apa bedanya? Customer (nasabah) itu kita hitung dari jumlah kontrak. Jadi contohnya kalau ada nasabah dari grup atau perusahaan, itu kami hitung satu, sedangkan tertanggungnya adalah anggota-anggotanya. Jadi kami per akhir tahun 2020 telah mengasuransikan 8,3 juta tertanggung," papar Karin.

Baca Juga: Allianz Catat Kinerja Positif Sepanjang 2020, Cetak Laba Rp1 Triliun!

3. Industri asuransi Indonesia diprediksi punya masa depan cerah

Pembayaran Klaim Allianz 2020 Tembus Rp11,2 TriliunIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan, salah satunya dari asuransi jiwa dan kesehatan. Permintaan pun juga naik, melihat angka pertumbuhan nasabah Allianz dan juga jumlah klaim yang dibayarkan.
Oleh sebab itu, Country Manager & President Director Allianz Life Indonesia Joos Louwerier memprediksi industri asuransi di Indonesia punya masa depan yang cerah. 

"Kami percaya bahwa pandemi menyebabkan peningkatan akan kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan," kata Joos.

Di sisi lain, Indonesia diramal akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia urutan ke-4 pada tahun 2030. Maka dari itu, ia memprediksi industri asuransi di Indonesia akan terus tumbuh.

"Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar keempat di sekitar tahun 2030. Dan jika itu terjadi, itu lebih besar dari pasar Jerman atau Inggris dengan penetrasi asuransi itu," imbuh Joos.

Melihat faktor pandemi dan juga pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurutnya perusahaan asuransi harus bergerak cepat memenuhi permintaan, caranya dengan memperluas layanan digital, serta menciptakan produk dengan harga yang terjangkau.

"Jadi perusahaan asuransi harus menciptakan produk yang terjangkau dan tepat karena pandemi menyebabkan krisis. Kedua, kita juga harus menyediakan alat yang tepat agar masyarakat bisa mengakses perusahaan asuransi, dan juga informasi mengenai produk secara digital," tutup Joos.

Baca Juga: Empat Alasan Mengapa Millennial Juga Perlu Punya Asuransi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya