Pembiayaan Fintech Tembus Rp269,3 Triliun, Nyaris Setara KUR!

Pembiayaan KUR capai Rp285 triliun

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pembiayaan yang disalurkan fintech di Indonesia nilainya hampir menyamai Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Adapun pembiayaan dari fintech hingga September 2021 mencapai Rp262,93 triliun, atau meningkat 104,30 persen secara year on year (yoy). Adapun nilai KUR kini sebesar Rp285 triliun.

"Setidaknya terdapat 275 perusahaan fintech di Indonesia. Hingga September 2021, peer to peer lending telah menyalurkan dana sebesar Rp262,93 triliun. Bayangkan ini kecepatannya setara dengan KUR yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp285 triliun," kata Airlangga dalam Pembukaan Bulan Fintech Nasional 2021 dan Grand Launching Cekfintech.id yang digelar virtual, Kamis (11/11/2021).

Baca Juga: Terbaru, Ini Daftar 104 Fintech yang Berizin OJK 

1. Baru 24,9 persen UMKM akses platform digital

Pembiayaan Fintech Tembus Rp269,3 Triliun, Nyaris Setara KUR!Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski begitu, akses platform digital baik di sistem pembayaran maupun pembiayaan pada UMKM belum masif. Dari catatan Airlangga, baru 24,9 persen UMKM yang go digital.

"UMKM kita baru sekitar 24,9 persen yang memanfaatkan platform digital. Dan kita berharap fintech mampu berperan sebagai penyedia alternatif sumber pembiayaan dan jasa keuangan yang mempermudah proses bisnis UMKM," ucap Airlangga.

2. Investasi di sektor digital sumbang 38,7 persen dari investasi di Asia Tenggara

Pembiayaan Fintech Tembus Rp269,3 Triliun, Nyaris Setara KUR!Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Airlangga mengatakan sektor digital ini memang perlu dikembangkan, terutama pada sektor sistem pembayaran digital, seperti internet banking, uang elektronik, serta di e-commerce.

Pasalnya, dia mengatakan investasi di sektor digital telah berkontribusi sebesar 38,7 persen terhadap investasi di Asia Tenggara.

"Nilai ini di 2025 diharapkan bisa menjangkau 124 miliar dolar AS. Investasi di sektor digital meningkat dari tahun ke tahun, dan mencapai 38,7 persen dari total investasi di Asia Tenggara. Ini merupakan terbesar baik di sektor e-commerce maupun fintech yang merupakan sektor paling cepat tumbuhnya, dan diminati investor," tutur Airlangga.

Baca Juga: Pemerintah Godok UU Fintech, Bakal Atur Sanksi untuk Pinjol Ilegal

3. Sederet PR untuk transformasi produk fintech

Pembiayaan Fintech Tembus Rp269,3 Triliun, Nyaris Setara KUR!Ilustrasi Fintech (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Airlangga, pemerintah telah menyediakan infrastruktur untuk mendukung transformasi ekonomi ke digital, khususnya di produk fintech. Begitu juga upaya mendorong literasi digital yang dilakukan sejumlah kememterian/lembaga.

Namun, menurut Airlangga pelaku fintech perlu menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah (PR), seperti transparansi suku bunga, sosialisasi intensif kepada masyarakat, dan sebagainya.

"Transformasi digital perlu didorong dengan transformasi produk fintech, transparansi suku bunga, kemudian juga dengan sosialisasi secara intensif, serta dengan disclosure yang jelas agar ini masyarakat bisa literate secara keuangan digital," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Perlu Perkuat Perlindungan Nasabah Fintech

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya