Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Rp33 Triliun

Pemerintah terbitkan global bond

Jakarta, IDN Times - Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp2.109,2 triliun (kurs Rp15.130 per dolar AS).

Cadangan devisa per akhir Januari itu turun 2,2 miliar dolar AS atau setara Rp33,3 triliun dari posisi Desember 2022 yang sebesar 137,2 miliar dolar AS atau setara Rp2.076 triliun.

Baca Juga: Kemenkeu Akan Tarik Utang Rp696,4 Triliun, Didominasi SBN

1. Pemerintah terbitkan surat utang negara

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Rp33 Triliunilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Dikutip dari keterangan resmi Bank Indonesia (BI), Kamis (9/2/2023), peningkatan cadangan devisa per akhir Januari itu disebabkan oleh penerbitan surat utang negara (SUN), serta adanya penerimaan pajak.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Baca Juga: Cadangan Devisa Akhir 2022 Naik Rp50 Triliun

2. Cadangan devisa September setara pembiayaan 5,9 bulan impor

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Rp33 Triliunilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Erwin mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Erwin.

Baca Juga: Menko Airlangga: Bahan Baku Lokal Solusi Ampuh Hemat Cadangan Devisa

3. Cadangan devisa RI dinilai tetap memadai

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Rp33 Triliunilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

BI juga menyatakan cadangan devisa tersebut tetap memadai dalam hal mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," tutur Erwin.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya