Pemulihan Pariwisata RI Tersandung Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Harga tiket pesawat bisa naik lagi hingga 15 persen

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah memberikan tekanan besar pada sektor pariwisata, terutama pada 2020 hingga 2021. Kini, pemulihan sektor pariwisata yang baru saja dimulai kembali menemui hambatan, yakni mahalnya harga tiket pesawat.

Menurut Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira, kenaikan harga tiket pesawat yang sangat signifikan akan mengganggu pemulihan sektor pariwisata.

"Sektor pariwisata masih jauh dikatakan pulih dibanding pra-pandemik, jangan ditambah harga tiket pesawat yang mahal. Apalagi kontribusi pariwisata terhadap PDB (produk domestik bruto) belum kembali ke 4,7 persen atau level pra-pandemi," ucap Bhima kepada IDN Times, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga: Stabilkan Harga Tiket Pesawat, Erick Minta Garuda Tambah Penerbangan

1. Kenaikan harga tiket pesawat jadi biang kerok inflasi

Pemulihan Pariwisata RI Tersandung Mahalnya Harga Tiket PesawatSejumlah pesawat dari berbagai maskapai parkir di Apron Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 7 Mei 2021. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Adapun dampak kenaikan harga tiket pesawat terhadap perekonomian Indonesia sudah terbukti. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi di bulan Juli 2022 tembus 0,64 persen secara month-to-month (mtm). Penyebab utama dari inflasi secara mtm adalah kenaikan harga bawang merah hingga tarif angkutan udara.

Lebih rinci, dari laporan inflasi menurut komponen, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi tertinggi, yakni 0,25 persen. Dari komponen tersebut, penyumbang utamanya adalah cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit

Selain itu, komponen kedua penyumbang inflasi terbesar adalah komponen harga yang diatur pemerintah, dengan andil 0,21 persen. Komoditas penyumbang terbesar adalah kenaikan harga tiket pesawat, bahan bakar rumah tangga, tarif listrik, hingga rokok kretek filter.

Bahkan, menurut Bhima, kenaikan harga tiket pesawat sudah menyumbang inflasi sejak awal tahun ini.

"Selain pangan dan energi, sumbangan sektor transportasi cukup tinggi. Misalnya per Juli 2022, inflasi sub kelompok jasa angkutan penumpang sebesar 4,02 persen. Secara spesifik andil inflasi dari tarif angkutan udara 0,11 persen," tutur Bhima.

2. Tingginya harga tiket pesawat bisa berdampak besar pada perekonomian kuartal III-2022

Pemulihan Pariwisata RI Tersandung Mahalnya Harga Tiket PesawatPanorama Pulau Samosir dilihat dari Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat belum berdampak signifikan pada sektor pariwisata. Dia sendiri membeberkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman), khususnya ke Bali justru meningkat.

"Belum ada, justru meningkat baik kunjungan ke Bali sekarang levelnya sudah di atas 9 ribu-an," kata Sandi usai menghadiri sidang tahunan MPR/DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Selain itu, Sandiaga juga meyakini harga tiket pesawat akan segera turun, sejalan dengan penurunan harga avtur.

"Mudah-mudahan dengan harga avtur yang sekarang sudah berangsur turun, ini kita harapkan akan juga menjadikan harga tiket lebih terjangkau beberapa bulan ke depan," ucap Sandi.

Namun, Bhima mengatakan, jika harga tiket pesawat tak kunjung turun, maka dampaknya akan sangat besar pada perekonomian kuartal III-2022 (Juli-September), terutama pada sektor pariwisata.

Sebab, di kuartal III-2022 tak ada acara atau kegiatan besar yang bisa memicu jumlah wisatawan domestik, seperti hari besar keagamaan atau kegiatan besar.

"Di kuartal ke III tidak ada event yang bisa mendatangkan wisatawan secara masif, maka demand sedang rendah, tapi biaya perjalanan naik. Itu namanya menggerus permintaan maskapai penerbangan. Apalagi syarat untuk perjalanan kan masih ketat sebenarnya," tutur Bhima

3. Pemerintah diminta cabut kebijakan penyesuaian tarif batas atas yang bikin harga tiket pesawat makin mahal

Pemulihan Pariwisata RI Tersandung Mahalnya Harga Tiket PesawatIlustrasi pesawat terbang. unsplash.com/Griselda Servin

Di tengah lonjakan harga tiket pesawat, pada awal Agustus lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengizinkan maskapai menaikkan harga tiket pesawat. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 142 Tahun 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan (Surcharge) Yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Dalam aturan tersebut, maskapai bisa menaikkan tambahan biaya atau tuslah maksimal 15 persen dari batas atas tarif untuk jenis pesawat jet, dan 25 persen untuk pesawat propeller alias baling-baling.

Bhima pun mendesak pemerintah segera membatalkan aturan tersebut, demi mengendalikan kenaikan harga tiket pesawat.

"Pemerintah sebaiknya lakukan intervensi termasuk membatalkan kebijakan penyesuaian tarif batas atas," kata Bhima.

Bahkan, menurutnya cara itu saja tak cukup. Dia meminta pemerintah juga berupaya menurunkan biaya-biaya dalam komponen tarif tiket pesawat.

"Tapi di sisi yang lain, biaya-biaya yang disediakan pemerintah maupun pengelola bandara harus diturunkan juga. Jadi ada kompensasi kepada maskapai agar fair," ujar Bhima.

4. Jokowi 'tegur' Menhub soal harga tiket pesawat mahal

Pemulihan Pariwisata RI Tersandung Mahalnya Harga Tiket PesawatInfografis kenaikan harga tiket pesawat. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun persoalan tingginya harga tiket pesawat sudah masuk radar Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Dia bahkan memerintahkan anak buahnya untuk menurunkan harga tiket pesawat. Jokowi telah menerima laporan akan mahalnya harga tiket moda transportasi udara tersebut.

Jokowi telah meminta Menhub Budi untuk menyelesaikan permasalahan mahalnya harga tiket pesawat.

"Di lapangan yang saya dengar juga keluhan 'Pak, harga tiket pesawat tinggi' sudah langsung saya reaksi, Pak Menteri Perhubungan saya perintah segera ini diselesaikan," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).

Jokowi juga meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir; hingga Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra untuk bertindak demi menurunkan harga tiket pesawat.

"Garuda, Menteri BUMN juga saya sampaikan segera tambah pesawatnya agar harga bisa kembali kepada keadaan normal," ujar Jokowi.

5. Menhub minta pemda bantu subsidi harga tiket pesawat

Pemulihan Pariwisata RI Tersandung Mahalnya Harga Tiket PesawatPenumpang di Bandara Juanda selama masa mudik lebaran. Dok. Humas Bandara Juanda.

Selain tingginya harga avtur, tingkat keterisian (okupansi) pesawat dan jumlah penerbangan yang belum optimal menjadi biang kerok lonjakan harga tiket pesawat.

Budi Karya Sumadi membeberkan, okupansi pesawat di beberapa daerah hanya 50 persen, atau bahkan kurang dari itu. Oleh karena itu, untuk menurunkan harga tiket pesawat, menurutnya perlu dilakukan dengan memberikan subsidi komponen harga tiket pesawat, agar masyarakat banyak yang ingin menggunakan angkutan udara.

“Kalau tingkat keterisian bisa naik maka harga akan terkendali, karena harga tiket berbanding lurus dengan tingkat keterisian,” tutur Budi dikutip dari keterangan resminya.

Untuk itu, Budi meminta pemda bisa memberikan subsidi pada komponen-komponen dalam harga tiket pesawat, sehingga harganya bisa turun.

"Harga avtur memang mengakibatkan harga tiket naik, tetapi ada strategi pengelolaan yang harus dikoordinasikan secara detail sehingga harga tiket bisa tetap terkendali dan tidak memberikan efek kenaikan inflasi yang terlalu tinggi,” ujar Budi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya