Perhelatan G20 Berakhir Bulan Depan, RI Dapat 'Cuan' Berapa?

Konsumsi domestik meningkat

Jakarta, IDN Times - Presidensi G20 Indonesia akan berakhir bulan depan, dengan digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada 15-16 November 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan dari perhelatan itu, konsumsi domestik meningkat hingga Rp1,7 triliun.

"Ya kalau konkret paling sederhana (yang didapat Indonesia) itu biaya perhelatan yang di-sharing di Indonesia. Konsumsi domestik bertambah Rp1,7 triliun. Kemudian terhadap PDB nasional naik Rp7,4 triliun," kata Airlangga dalam program Ngobrol Seru by IDN Times yang dikutip Minggu, (2/10/2022).

1. Indonesia raup manfaat 2 kali lipat dibandingkan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018

Perhelatan G20 Berakhir Bulan Depan, RI Dapat 'Cuan' Berapa?Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Ngobrol Seru IDN Times. (IDN Times/Fauzan dan Athif Aiman)

Menurut Airlangga, manfaat yang diperoleh Indonesia dari Presidensi G20 ini 1,5-2 kali lipat lebih banyak dibandingkan Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) di Bali pada 2018 silam.

"Jadi kalau dibandingkan World Bank IMF 2018, ini benefitnya 1,5-2 kali," ucap Airlangga.

Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di Kuartal II, Jokowi: Tertinggi di G20

2. Lapak UMKM Indonesia laris-manis

Perhelatan G20 Berakhir Bulan Depan, RI Dapat 'Cuan' Berapa?Produk UMKM yang terpilih sebagai official merchandise G20 Indonesia. (dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Pada acara-acara yang digelar selama Presidensi G20 Indonesia, menurut Airlangga para pelaku UMKM selalu dilibatkan.

"Pelibatan UMKM, karena kita ada food, beverage, souvenir, itu ada 33 ribu," ujar Airlangga.

"Di luar venue biasanya ada small shop, UMKM-UMKM memamerkan produk, dan itu biasanya dibeli oleh mereka (delegasi)," sambung Airlangga.

3. Presidensi G20 Indonesia lebih megah dibandingkan negara lain

Perhelatan G20 Berakhir Bulan Depan, RI Dapat 'Cuan' Berapa?Upacara pembukaan G20 Indonesia (g20.org)

Airlangga mengatakan, Presidensi G20 di Indonesia sangatlah megah dibandingkan negara-negara lain.

"Kalau kita lihat conference di negara lain kan hanya gedung, pasang backdrop, backdrop-nya pun print. Taruh botol minum, sandwich. Mana ada rangkaian bunga di luar negeri. Sandwich, selesai. Dan itu kalau sudah lebih dari jam 6 sudah gak ada apa-apa, sudah kosong. Minuman pun sudah ditarik. Di situ betapa Indonesia hospitality sangat berbeda dengan yang lain," ucap dia.

Dari penggunaan media promosi luar ruangan pun menurutnya di Indonesia lebih meriah.

"Bahkan yang mencetak baliho, yang mencetak banner dapat rezeki juga. Kalau di negara lain, ya hanya ini ada pertemuan, notice board saja. Tidak ada billboard, tidak ada banner, tidak ada baliho. Sehingga seperti kita G20 di Italia, itu di gedungnya, di tempat pertemuan itu. Di luar tempat pertemuan itu ya sepi-sepi saja. Jadi di situ bedanya Indonesia dengan negara lain," kata Airlangga.

https://www.youtube.com/embed/FElkdKO98Ds

Baca Juga: Musisi Tanah Air Bahas Isu Prioritas Presidensi G20 dan Industri Musik

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya