Peternak Tagih Janji Jokowi Turunkan Harga Jagung Rp4.500 per Kilogram

Harga jagung masih di kisaran Rp5.500/kg

Jakarta, IDN Times - Harga jagung untuk pakan unggas masih berada di kisaran Rp5.500 per kilogram (kg). Ketua Umum Asosiasi Peternak Layer Nasional, Musbar Mesdi mengatakan peternak menantikan janji Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang akan menurunkan harga ke level Rp4.500/kg diwujudkan.

“Harga Rp4.500 itu memang belum tercapai saat ini. Jadi kita masih menunggu,” kata Musbar kepada IDN Times, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung Turun Jadi Rp4.500 per Kg

1. Harga jagung berangsur turun

Peternak Tagih Janji Jokowi Turunkan Harga Jagung Rp4.500 per KilogramPetani Jagung (dok. Kementerian Pertanian)

Meski begitu, menurut Musbar sejak para perwakilan peternak ayam petelur (layer) menemui Jokowi di Istana Negara pada Rabu (15/9) lalu, harga jagung untuk pakan unggas memang berangsur turun.

Sebelumnya, harga jagung untuk pakan unggas masih di atas Rp6.000/kg.

“Kalau jagung harganya dari Rp6.000-6.200 sejak pertemuan tanggal 15 September harganya memang bergerak turun, sudah di bawah Rp5.500 di tingkat peternakan. Jadi ada pengaruhnya lah. Jadi sudah terkoreksi Rp500-700 per kg,” tutur Musbar.

Namun, dia meminta pemerintah untuk segera merealisasikan janji menurunkan harga jagung. Dia juga meminta pemerintah memetakan neraca jagung nasional dengan jelas, sehingga bisa mengetahui kapan dan di mana terjadi kekurangan pasokan jagung.

“Neraca nasional kita untuk komoditas jagung itu ada berapa? Karena jagung ini kan dibutuhkan oleh gabungan pengusaha pakan ternak, dan juga dibutuhkan oleh peternak UMKM. Nah sekarang kita harus tahu, jumlah pabrik pakan ternak itu ada berapa? Kapasitas produksinya ada berapa? Terus dia butuh jagung berapa?” ujar Musbar.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung Turun Jadi Rp4.500 per Kg

2. Mendag pertanyakan kebenaran adanya stok jagung

Peternak Tagih Janji Jokowi Turunkan Harga Jagung Rp4.500 per KilogramPetani memanen jagung di Desa Kaleke, Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (10/12). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan jumlah produksi jagung nasional pada 2018 mendatang mencapai 23,48 juta ton dan akan mampu memenuhi kebutuhan jagung nasional sekitar 19 juta ton pertahunnya. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan harga jagung melambung karena tidak adanya pasokan, terutama di Blitar. Hal itulah yang membuat para peternak ayam petelur di Blitar mengeluhkan tingginya harga jagung.

"Gini kalau ada barangnya, sekarang kita jangan ngomong jutaan, ngomong 7.000 (ton) saja gak ada buat kebutuhan 1 bulan di Blitar, gak ada barangnya," ujar Lutfi dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa, (21/9/2021) lalu.

Menurutnya, jika stok jagung tersedia jutaan ton, maka harganya tak akan melambung. 

"Kalau kita punya sekarang 2,3 juta (ton) jagung, mungkin nggak harganya naik meroket seperti itu? tidak mungkin," ucap Lutfi.

Bahkan, dia mengatakan siap menggelontorkan subsidi Rp45 miliar untuk 30 ribu ton jagung jika stoknya ada.

"Jadi saya ketika hari Rabu dipanggil, hari Kamis Kementerian Perdagangan sudah tulis surat kita siap untuk bagaimana mensubsidikannya. Tunjukin di mana barangnya, kita kasih subsidi, saya tanggung jawab pakai anggaran subsidinya, di manapun barangnya mau lokal mau impor," kata dia.

 

Baca Juga: Harga Jagung Naik Bikin Peternak Ayam Repot, Apa Upaya Pemerintah?

3. Kementan klaim stok 2,3 juta ton jagung benar adanya

Peternak Tagih Janji Jokowi Turunkan Harga Jagung Rp4.500 per KilogramPanen jagung di Ciamis (dok. Kementerian Pertanian)

Kementerian Pertanian (Kementan) pun buka suara soal stok jagung. Menurut Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan, Moh. Ismail Wahab, stok 2,3 juta ton jagung benar adanya.

Menurut Ismail, Kementan melakukan update data stok jagung secara reguler setiap minggunya.

“Badan Ketahanan Pangan melakukan survei periodik stok jagung di pengepul, gudang GPMT, dan pasar. Sedangkan Pusdatin kami secara langsung melalui mantri tani dan harmonisasi data BPS. Datanya sama,” kata Ismail dalam keterangan resmi Kementan.

Bahkan, dia mengatakan Kementan siap menunjukkan lokasi gudang dan sentra yang saat ini memiliki stok jagung, bila ada pihak lain yang ingin segera membantu distribusi jagung.

“Masalahnya saat ini bukan produksi, namun distribusi jagung ke peternak yang terhambat. Kami punya data stok, silahkan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri,” ucap Ismail.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Masih Anjlok Nih Pak Jokowi!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya