PPKM Diperlonggar, Ekonomi Kuartal IV-2021 Diramal Tumbuh 4 Persen

Ekonomi akhir 2021 diproyeksi lebih baik dari 2020

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah menurunkan level PPKM di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Dikarenakan pelonggaran itu, perekonomian di kuartal IV-2021 diproyeksi akan pulih.

Direktur Utama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad memproyeksi ekonomi kuartal IV-2021 tumbuh di kisaran 4 persen.

"Berapa besar? Pemerintah kan menargetkan di atas 5 persen di kuartal IV-2021, saya melihat di bawah itu. Bahkan mungkin di sekitar 4 persen," kata Tauhid kepada IDN Times, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga: Gibran Pede Ekonomi Indonesia Bakal Cepat Pulih

1. Ekonomi akhir 2021 jauh lebih baik dibandingkan 2020

PPKM Diperlonggar, Ekonomi Kuartal IV-2021 Diramal Tumbuh 4 PersenIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Tauhid meyakini kondisi ekonomi kuartal IV-2021 jauh lebih baik dibandingkan kuartal IV-2020 yang kala itu mengalami kontraksi 2,19 persen secara year on year (yoy).

"Kalau dibandingkan tahun lalu jelas terjadi perbaikan. Tahun lalu kan masih pandemik. Kuartal IV tahun lalu memang mulai membaik tapi masih belum begitu bagus. Menurut saya tahun 2021 ini pasti lebih baik dibandingkan tahun 2020. Dulu kan kita minus 2,19 persen. Baseline-nya sendiri berarti kan negatif. Kalau sudah baseline negatif dengan situasi sekarang yg lebih baik, otomatis sudah punya modal nih," ujar Tauhid.

2. Pemerintah diminta percepat realisasi anggaran

PPKM Diperlonggar, Ekonomi Kuartal IV-2021 Diramal Tumbuh 4 PersenIlustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tauhid mengamati aktivitas perekonomian memasuki kuartal IV-2021 ini memang terus menunjukkan pemulihan. Namun, menurut Tauhid pemulihan ekonomi secara keseluruhan di kuartal IV-2021 juga bergantung pada realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Faktor lain adalah seberapa jauh program pemulihan ekonomi bisa efektif di kuartal IV-2021," tutur Tauhid.

Tauhid mengatakan di setiap tahun, realisasi anggaran pemerintah pada kuartal IV memang lebih besar. Sayangnya, realisasi anggaran yang besar itu tidak dibarengi dengan besarnya aktivitas perekonomian.

"Kalau trennya hampir setiap kuartal IV itu program pemerintah spending-nya banyak. Tapi multiplier effect justru sebenarnya aktivitas perekonomian tidak di kuartal IV, tapi di kuartal II dan III. Jadi cenderung turun growth-nya. Jadi itu yg menyebabkan di kuartal IV program-program pemerintah cenderung mengendur," tutur Tauhid.

Dia mengatakan realisasi anggaran yang besar bukan dikarenakan aktivitas perekonomian yang juga besar, melainkan hanya persoalan administrasi di pemerintah.

"Kenapa anggaran bisa besar itu persoalan administrasi, bukan aktivitas. Jadi lebih kepada administrasi apakah pertanggungjawaban, pelaporan, transfer, dan sebagainya, aktivitasnya justru besar di kuartal II dan III," ucap dia.

Baca Juga: Lolos dari Resesi, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 3,7-4,5 Persen di 2021

3. Konsumsi masyarakat bisa didongkrak dengan pembukaan pariwisata

PPKM Diperlonggar, Ekonomi Kuartal IV-2021 Diramal Tumbuh 4 PersenDi tengah penataan pasir Pantai Kuta, pengunjung khas pantai ini para surfer (IDN Times/Ayu Afria)

Di sisi lain, menurut Tauhid konsumsi masyarakat di kuartal IV-2021 bisa didongkrak, sehingga bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian. Namun, hal itu tergantung pada pembukaan pariwisata.

"Kalau dilihat dari sisi konsumsi saya kira akan meningkat kalau fenomena akhir tahun bisa dimanfaatkan secara optimal, khususnya kegiatan wisata. Tapi peluang itu sangat tergantung seberapa besar pariwisata bisa terbuka, khususnya untuk Natal dan tahun baru," tuturnya.

Baca Juga: Bagaimana Mencapai Ekonomi Digital Senilai Rp4.531 Triliun?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya