Program Minyak Goreng Subsidi Bakal Diperpanjang Jika Harga Tak Turun

Pasokan minyak juga bakal ditambah

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan penyaluran minyak goreng kemasan sederhana bersubsidi Rp14 ribu per liter akan diperpanjang hingga 1 tahun jika harga tak kunjung turun.

Berdasarkan data Kemendag, harga minyak goreng kemasan sederhana masih tembus Rp18.500/liter per kemarin, Selasa (11/1). Adapun harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) per kemarin, masih di level 1.320 dolar AS per ton.

Jika diperpanjang, maka pemerintah akan menyediakan 2,4 miliar liter minyak goreng untuk program tersebut.

"Kita memprediksi harga akan menjadi landai dan stabil setelah 6 bulan. Kalau harga tidak stabil dan tidak landai kita akan teruskan lagi jadi 6 bulan kedua, sehingga totalnya menjadi 2,4 miliar (liter)," kata Lutfi usai menghadiri launching Holding BUMN Pangan ID Food di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Jokowi Sentil Mendag, Minta Harga Minyak Goreng Stabil

1. Minyak goreng subsidi dipastikan hadir di pasar pekan ini

Program Minyak Goreng Subsidi Bakal Diperpanjang Jika Harga Tak TurunHarga minyak goreng di pasaran terus merangkak naik dalam sebulan terakhir. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Lutfi mengatakan penyaluran minyak goreng bersubsidi ke pasar-pasar rakyat dan ritel modern dipastikan mulai pekan ini.

"Kita akan mulai minggu ini, pasti minggu ini. Wilayahnya semua di seluruh Indonesia, paling tidak di pasar-pasar yang dipantau oleh Kemendag, 216 pasar," ujar Lutfi.

2. Penyaluran minyak goreng ke pasar rakyat harus akuntabel

Program Minyak Goreng Subsidi Bakal Diperpanjang Jika Harga Tak TurunPedagang saat menjelaskan terkait kenaikan harga minyak goreng. IDN Times/Alfi Ramadana

Lutfi mengatakan, penyaluran minyak goreng bersubsidi Rp14 ribu ke pasar-pasar rakyat sebenarnya memiliki tantangan, yaitu dalam aspek akuntabilitas. Dia mengatakan di pasar modern, seluruh penjualan akan tercatat dalam resi atau struk penjualan. Dengan demikian, pemerintah bisa mengetahui minyak goreng tersebut dijual dengan harga yang ditargetkan pemerintah.

"Masalahnya pedagang pasar ini akuntabilitasnya bagaimana. Kalau di pasar modern ada receipt-nya, ini (pasar rayat) kan belum ada," ujar Lutfi.

Baca Juga: Ada Holding ID Food, Erick Mau Produk Pangan RI Mendunia

3. Penyaluran minyak goreng subsidi bakal dibantu Holding Pangan

Program Minyak Goreng Subsidi Bakal Diperpanjang Jika Harga Tak TurunLaunching holding BUMN pangan ID Food. (dok. RNI)

Oleh sebab itu, Lutfi mengatakan pihaknya akan melibatkan Holding ID Food dalam penyaluran minyak goreng bersubsidi, demi memastikan akuntabilitas penjualan minyak goreng subsidi di pasar-pasar rakyat terjaga.

"Makanya sembari itu kita sedang cari bgmn mekanismenya untuk jalan. Kita minta tolingg PPI dan RNI untuk mengerjakan the last mile itu. Tapi pasti pasar rakyat ada," kata dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya