Rayakan Hari Maritim Nasional, Luhut: Kita Harus Kembali Raih Kejayaan

Indonesia pernah jadi pusat peradaban maritim dunia

Jakarta, IDN Times - Dalam memperingati Hari Maritim Nasional, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan misi mengembalikan kejayaan maritim Indonesia.

Menurutnya, di masa lampau Indonesia pernah menjadi pusat peradaman maritim dunia.

"Kita harus dukung gerakan literasi maritim nasional untuk membangkitkan kembali kesadaran kolektif kita akan pentingnya pembangunan kemaritiman, dan juga jati diri kita sebagai bangsa bahari. Jati diri kita negeri maritim, kita harus kembali ke sana, meraih kembali kejayaan maritim," kata Luhut dalam peringatan Hari Maritim Dunia yang ditayangkan melalui YouTube Kemenko Marves, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga: Luhut Cerita Penanganan Ekonomi Indonesia Dipuji Banyak Pakar di AS 

1. Kegiatan maritim dilakukan di berbagai tempat

Rayakan Hari Maritim Nasional, Luhut: Kita Harus Kembali Raih KejayaanIlustrasi Laut (IDN Times/Lia Hutasoit)

Luhut mengatakan, kegiatan kemaritiman dilakukan tak hanya di laut, tapi juga di darat. Hal itu menurutnya harus diingat oleh masyarakat Indonesia.

"Selama ini kita memahami kegiatan kemaritiman adalah kegiatan yang terjadi hanya di laut. Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang terjadi hanya di perairan. Ini mindset kita harus ubah. Kajian mutakhir tentang ekonomi maritim yang kita laksanakan menghasilkan pemahaman baru ekonomi maritim sebagai kegiatan ekonomi yang terjadi di kawasan perairan, dan juga kegiatan di tempat lain yang menghasilkan barang jasa untuk kawasan perairan," ucap Luhut.

Baca Juga: Menko Luhut: Kalau Anda Bukan Orang Jawa, Lupain Ingin Jadi Presiden

2. Kontribusi maritim ke PDB meningkat

Rayakan Hari Maritim Nasional, Luhut: Kita Harus Kembali Raih KejayaanIlustrasi nelayan melaut. (Dok. KNTI)

Dalam kesempatan itu juga, Luhut membeberkan kajian sementara dari BRIN dan Kemenko Marves, di mana nilai produk domestik bruto (PDB) kemaritiman pada 2019 mencapai Rp1.231 triliun. Pada 2020, kajian sementara mencatat PDB kemaritiman nasional hanya Rp1.212 triliun turun Rp19 triliun dari 2019. Namun, secara kontribusi justru meningkat dari 11,25 persen pada 2019, menjadi 11,3 persen pada 2020.

"Ini menjadi indikasi kemaritiman cukup kuat menghadapi krisis global seperti COVID-19 yang kita hadapi kemarin," kata Luhut.

3. Angka PDB kemaritiman bakal berguna buat susun konsep pembangunan maritim nasional

Rayakan Hari Maritim Nasional, Luhut: Kita Harus Kembali Raih KejayaanIlustrasi nelayan (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Dari kajian itu, menurut Luhut Indonesia perlu mengantongi nilai PDB kemaritiman yang valid ke depannya, karena akan dijadikan dasar penyusunan konsep pembangunan maritim nasional.

"PDB maritim kita perlukan sebagai baseline yang akan kita pantau perkembangannya setiap tahun. Capaian PDB maritim juga akan menjadi feedback pembangunan kemaritiman yang juga akan kita laksanakan di waktu-waktu yang mendatang," tutur Luhut.

Baca Juga: Usut Masalah Lahan Sawit, Luhut: Ternyata Kungfunya Banyak

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya