RI Resmi Keluar dari Resesi, Mendag Happy Banget!

RI resmi keluar dari resesi setelah 4 kuartal berturut-turut

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Indonesia akhirnya resmi keluar dari resesi. Di kuartal II-2021 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 tumbuh hingga 7,07 persen secara year on year (YoY). Menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan hal itu adalah kabar yang sangat menggembirakan.

"Pengumuman BPS tadi dikatakan bahwa kuartal II-2021 pertumbuhannya sangat menggembirakan yaitu 7,07 persen dibanding periode yang sama di 2020," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Sesuai Prediksi Jokowi, Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen

1. Mendag beberkan komponen yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021

RI Resmi Keluar dari Resesi, Mendag Happy Banget!Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Lutfi mengatakan ada beberapa komponen yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 hingga berhasil keluar dari zona kontraksi. Pertama adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,93 persen dibandingkan periode yang sama di 2020. Lalu, konsumsi pemerintah tumbuh 8,06 persen, pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) 7,54 persen.

Namun, dia menyoroti komponen dari sisi perdagangan, yakni ekspor dan impor. Lutfi menilai pemulihan ekonomi di kuartal II-2021 juga sangat ditopang oleh kinerja ekspor barang dan jasa yang tumbuh hingga 31,78 persen yoy. Lebih rinci, ekspor non migas di kuartal II-2021 tumbuh 54,29 persen yoy, dan ekspor migas tumbuh 87,12 persen yoy. 

Lalu, impor barang dan jasa tumbuh 31,22 persen yoy. Adapun impor untuk non migas tumbuh 39,73 persen, dan impor migas tumbuh 191,62 persen. Lutfi mengatakan kinerja impor itu didominasi oleh impor bahan baku dan bahan penting yang menjadi penopang produktivitas sektor industri.

"Impor 31,22 persen, tetapi 90,1 persen adalah bahan baku dan bahan penting," ujar Lutfi.

2. Kinerja ekspor disebut menjadi faktor utama ekonomi kuartal II-2021 tumbuh melesat

RI Resmi Keluar dari Resesi, Mendag Happy Banget!Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Chatib Basri menilai kinerja ekspor yang sangat baik merupakan faktor utama ekonomi di kuartal II-2021 ini tumbuh melesat.

"Pak Lutfi cukup humble, beliau gak mau klaim. Ekspor kita itu naiknya 31 persen, ini adalah kontribusi besar sekali," kata Chatib.

Adapun faktor yang menopang pertumbuhan ekspor itu adalah kinerja industri manufaktur yang mulai pulih, dan juga kenaikan harga komoditas.

"Kinerja dari industri manufaktur yang secara sektoral tumbuh di atas 6 persen, di samping itu thanks to commodity prices, coal yang harganya cukup mahal. Overall yang Pak Lutfi sampaikan, misalnya besi baja performance-nya baik sekali. Jadi both manufaktur dan komoditas, coal memang mengalami peningkatan" ucap Chatib.

Baca Juga: [BREAKING] Pulau Jawa Berkontribusi Paling Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi RI

3. RI akhirnya keluar dari resesi

RI Resmi Keluar dari Resesi, Mendag Happy Banget!Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejak awal pandemik COVID-19, perekonomian Indonesia mengalami tekanan besar. Terbukti pada kuartal II-2020, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi hingga 5,32 persen yoy. Kontraksi itu pun masih berlanjut di kuartal III-2020, di mana ekonomi Indonesia minus 3,49 persen. Dengan demikian, Indonesia resmi masuk jurang resesi karena perekonomiannya mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Selanjutnya, di kuartal IV-2020 pun Indonesia masih belum keluar dari jurang resesi, karena ekonominya masih mengalami kontraksi 2,19 persen yoy. Begitu juga di kuartal I-2021 yang masih kontraksi 0,74 persen.

Hari ini, BPS merilis ekonomi kuartal II-2021 tumbuh positif 7,07 persen, sehingga Indonesia resmi keluar dari jurang resesi.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Semester I Positif, Sekitar 3,1-3,3%

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya