Rusia Resmi Jatuh ke Jurang Resesi!

Perekonomian Rusia alami kontraksi 4 persen di kuartal III

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Rusia resmi mengalami resesi pada kuartal III-2022. Menurut Badan Statistik Nasional Rusia, Rosstat, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut minus 4 persen pada kuartal III-2022.

Dilansir The Moscow Times, Kamis (17/11/2022), ekonomi Rusia telah mengalami kontraksi selama 2 kuartal berturut-turut. Sebelumnya, pada kuartal II-2022, ekonomi Rusia mengalami kontraksi 4 persen akibat sanksi Barat yang dikenakan usai Rusia menyerang Ukraina.

Baca Juga: Deklarasi G20 Kecam Invasi Rusia di Ukraina

1. Prediksi ekonom sedikit meleset

Rusia Resmi Jatuh ke Jurang Resesi!ilustrasi (Pixabay.com/Peggy_Marco)

Meski begitu, angka pertumbuhan ekonomi Rusia pada kuartal III-2022 ini jauh lebih baik dari pada proyeksi sejumlah analis dan ekonom.

Sebelumnya, sejumlah analis dan ekonom memprediksi ekonomi Rusia di kuartal III-2022 itu terkontraksi hingga 4,5 persen.

Baca Juga: Ada Konflik Rusia-Ukraina, Elon Musk Akui Banting Tulang Tanpa Henti

2. Kinerja sektor perdagangan Rusia yang anjlok picu resesi

Rusia Resmi Jatuh ke Jurang Resesi!Bendera Rusia. (Pixabay.com/Fotiniya)

Adapun kontraksi pada perekonomian Rusia di kuartal III-2022 ini disebabkan oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6 persen, dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen.

Di sisi lain, sektor konstruksi justru mencatatkan pertumbuhan hingga 6,7 persen, dan pertanian sebesar 6,2 persen. Namun, pertumbuhan positif kedua sektor tersebut tak mampu mencegah Rusia jatuh ke jurang resesi.

Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Sanksi Ekonomi ke Rusia Lebih Berat

3. Rusia terakhir alami resesi pada awal 2021

Rusia Resmi Jatuh ke Jurang Resesi!Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Sebelumnya, Rusia sempat mengalami resesi, tepatnya pada awal 2021, di mana dunia masih menghadapi peperangan dengan pandemik COVID-19. Setelah itu, ekonomi Rusia pulih bertahap, bahkan tumbuh hingga 3,5 persen pada kuartal I-2022.

Namun, peperangan dengan Ukraina kembali melemahkan perekonomian Rusia. Pembatasan ekspor dan impor, kekurangan tenaga kerja, dan masalah pasokan suku cadang telah membebani perekonomian Rusia.

Pada 8 November, bank sentral memperkirakan PDB Rusia akan mengalami kontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4 persen dan 4,5 persen.

Meskipun ekonomi berkontraksi, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9 persen pada September, menurut Rosstat.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya