Seorang Pekerja di Blok Rokan Tewas, Pertamina Buka Suara 

Kontraktor yang tak terapkan K3 ditindak tegas

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengatakan kecelakaan kerja yang menelan 1 korban jiwa masih diinvestigasi. Kasus itu sedang didalami oleh SKK Migas Sumbagut, Ditjen Migas ESDM, Disnaker Riau dan Kepolisian Daerah Provinsi Riau.

Kecelakaan kerja tersebut menewaskan seorang pekerja floorman dari PT Asindo Citraseni Satria (ACS). Perusahaan tersebut adalah mitra kerja atau kontraktor PHR di Blok Rokan.

Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin mengatakan pihaknya akan menindak tegas mitra atau kontraktor yang tidak menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

“Jika ditemukan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan kerja, maka akan membawa konsekuensi berupa tindakan tegas, sampai dengan sanksi hitam dari daftar rekanan," kata Jaffee dikutip dari keterangan resmi, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga: Canggih! Pusat Digitalisasi dan Inovasi Dukung Moncernya Blok Rokan

1. PHR minta mitra kerja disiplin terapkan K3

Seorang Pekerja di Blok Rokan Tewas, Pertamina Buka Suara Pertamina Hulu Rokan (IDN Times/Fauzan)

Jaffee pun meminta seluruh kontraktor atau mitra kerja disiplin menerapkan K3 dalam menjalankan operasi.

Menurutnya, PHR sendiri selalu mengupayakan keselamatan kerja dan menjadikannya prioritas utama dalam operasi di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Baca Juga: Sinergi Pertagas dan PHR Kunci Sukses Alirkan Minyak Blok Rokan

2. Kronologi kecelakaan kerja di Blok Rokan yang telan korban

Seorang Pekerja di Blok Rokan Tewas, Pertamina Buka Suara Pertamina Hulu Rokan (IDN Times/Fauzan)

Dilansir ANTARA, kecelakaan kerja fatal itu terjadi pada Rabu, (18/1) lalu. Korban yang meninggal berinisial DS (23) yang merupakan pegawai PT ACS.

Saat itu, DS sedang berangkat ke lokasi Sumur Rig PHR di Area 5D-28 KM 33 Minas Barat. Saat itu, sedang ada pengerjaan bor sumur minyak. Kemudian, ada insiden besi terjatuh dan menimpa DS. Setelah itu, DS ditemukan tergeletak dan tak sadarkan diri.

Kasat Reskrim Polres Siak, Iptu Toni Prawira mengatakan DS sempat dilarikan ke Klinik PHR, namun tak terselamatkan.

"Saksi 2 bernama Octa berlari ke arah camp untuk mengambil tandu. Karyawan PT ACS lainnya langsung membawa korban dengan menggunakan mobil ke klinik PHR," ujar Toni.

Korban meninggal dunia dalam kondisi cedera parah di kepala, kening, dan tangan sebelah kanan patah.

Baca Juga: Kinerja Pertamina di Blok Rokan Naikkan Produksi Minyak

3. Penyebab besi jatuh menimpa DS

Seorang Pekerja di Blok Rokan Tewas, Pertamina Buka Suara Blok Rokan (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Sejauh ini, Toni menduga besi jatuh yang menimpa DS karena terlepasnya FOSV atau full opening safety valve dari pengait air hoist.

Saat ini, kecelakaan fatal tersebut sedang ditangani oleh Sat Reskrim Polres Siak.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya