Setelah Startup Zenius, Kini LinkAja PHK Karyawan  

LinkAja pastikan bisnis beroperasi seperti biasa

Jakarta, IDN Times - Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali datang dari platform digital di Indonesia. Setelah start-up pendidikan Zenius melakukan PHK atas ratusan karyawan, kini giliran LinkAja.

LinkAja adalah platform pembayaran digital milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Finarya merupakan anak usaha dari 10 perusahaan milik negara.

Head of Corporate Secretary Group LinkAja, Reka Sadewo, pun tak menampik kabar PHK karyawan tersebut.

"Penyesuaian yang dilakukan tentunya telah mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan," kata Reka dalam pernyataannya kepada IDN Times, Kamis (26/5/2022).

Meski begitu, Reka tak membeberkan berapa jumlah karyawan LinkAja yang terimbas PHK.

Baca Juga: Duh! Startup Zenius PHK 200 Lebih Karyawannya

1. LinkAja pastikan bisnis tetap berjalan seperti biasa

Setelah Startup Zenius, Kini LinkAja PHK Karyawan  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Reka mengatakan, pihaknya mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi yang telah digariskan oleh pemerintah terkait PHK, dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.

Selain itu, fintech pelat merah itu juga memastikan dari sisi operasional bisnis, bisnis tetap berjalan seperti biasa.

"Apapun perubahan yang dilakukan dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi kualitas layanan kami, serta komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para pengguna," ucap Reka.

2. Zenius PHK lebih dari 200 karyawan

Setelah Startup Zenius, Kini LinkAja PHK Karyawan  Dok. Zenius

Sementara itu, Zenius melakukan PHK dengan alasan agar mampu bertahan di tengah kondisi dan situasi yang terjadi saat ini.

"Setelah melalui evaluasi dan peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan Zenius," tulis Zenius dalam keterangan resmi.

Sebab, perusahaan mengatakan kondisi ekonomi makro tengah memburuk dalam beberapa dekade terakhir.

"Saat ini kita sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang memengaruhi industri, Zenius perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan," tulis Zenius.

Kendati begitu, Zenius berkomitmen untuk memberikan pesangon kepada 200 lebih karyawannya yang terkena PHK tersebut.

"Karyawan yang menjadi bagian dari kebijakan ini akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia," sebut Zenius dalam pernyataannya.

Baca Juga: Tentang Bubble Burst, di Balik Fenomena PHK Massal Karyawan Startup

3. Ada fenomena bubble burst di balik start up yang ramai-ramai PHK karyawan

Setelah Startup Zenius, Kini LinkAja PHK Karyawan  Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Ledakan gelembung (bubble burst) di dunia start-up sedang menjadi perbincangan, menyusul kabar terjadinya PHK di start-up Tanah Air. Hal yang sama juga terjadi di belahan dunia lain.

Mengutip Investopedia, ledakan gelembung terjadi ketika siklus ekonomi yang ditandai dengan nilai pasar naik sangat cepat, terutama pada harga aset. Inflasi yang cepat ini diikuti oleh penurunan nilai yang cepat pula, atau biasa disebut kontraksi.

Biasanya, gelembung diciptakan oleh lonjakan harga aset yang didorong oleh perilaku pasar yang terlalu bersemangat. Selama gelembung, aset biasanya diperdagangkan pada harga atau dalam kisaran harga yang jauh melebihi nilai intrinsik aset. Dengan kata lain, harga tidak selaras dengan dasar aset.

Gelembung ekonomi terjadi setiap kali harga barang naik jauh di atas nilai riil barang tersebut. Gelembung biasanya dikaitkan dengan perubahan perilaku investor, meskipun apa yang menyebabkan perubahan perilaku ini masih diperdebatkan.

Gelembung di pasar ekuitas dan ekonomi menyebabkan sumber daya ditransfer ke area tertentu dengan pertumbuhan yang cepat. Di akhir gelembung, sumber daya tersebut dipindahkan lagi, menyebabkan harga turun.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya