Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis

Pemerintah bakal impor 500 ribu ton beras

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zukifli Hasan alias Zulhas menegaskan impor beras bukanlah keputusan yang dicetuskan Kemendag.

Dia mengatakan, impor beras dilakukan karena cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog kian menipis. Di sisi lain, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan stok beras Indonesia surplus.

"Beras ini kami gak setuju karena Mentan mengatakan surplus. Tetapi beberapa kali Bulog berasnya habis. Diputuskan dalam ratas, dipimpin Presiden langsung, untuk membeli beras seminggu pertama gak dapat, minggu kedua gak dapat, minggu ketiga gak dapat, minggu keempat gak dapat. Akhirnya diputuskan, sudah ada suratnya dari Menko agar kita impor beras 500 ribu ton," kata Zulhas dalam konferensi pers virtual, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Lika-liku Harga Beras RI: Termahal di ASEAN hingga Keran Impor Dibuka

1. Zulhas tak terima Kemendag disebut tukang impor

Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog HabisBulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Kemendag)

Zulhas mengatakan, Kemendag hanyalah pengeksekusi importasi, dalam hal ini menerbitkan izin impor. Sementara itu, rekomendasi impor, penetapan kuota, dan penugasannya dilakukan oleh instansi lain, meliputi Kementan, Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kemenko Perekonomian.

"Jadi apa yang ingin diimpor itu bukan diputuskan oleh Kemendag. Kami boleh dikatakan instansi pendukung. Oleh karena itu ada rapat Menko yang memutuskan pada rapat Menko. Yang diusulkan sekarang ada yang namanya Bapanas untuk penugasan, menghitung, dan sebagainya. Ada Kementerian Pertanian. Kita sifatnya pelaksana," ujar Zulhas.

Oleh sebab itu, dia tak terima jika Kemendag disebut-sebut sebagai tukang impor.

"Beras kami gak setuju, jangan dibilang tukang impor tukang impor. Kami gak setuju impor," ucap dia.

Baca Juga: Zulhas Sebut 200 Ribu Ton Beras Impor Segera Tiba di RI 

2. Impor beras baru masuk 100 ribu ton

Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog HabisBulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Perum Bulog)

Adapun untuk realisasi impor beras, hingga akhir 2022 baru masuk sekitar 100 ribu ton. Sisanya dari penugasan 500 ribu ton akan dilakukan bertahap di awal 2023 ini.

"Memang yang desember baru kami dapat laporan baru masuk 100 ribu-an (ton), akan diteruskan Januari ini," ucap Zulhas.

Baca Juga: Beras Impor 500 Ribu Ton Masuk RI Seluruhnya Awal 2023

3. Impor beras harus direalisasi sebelum akhir Februari 2023

Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog HabisIlustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Zulhas mengatakan, impor beras untuk CBP harus diselesaikan sebelum akhir Februari 2023. Sebab, diprediksi pada bulan Maret 2023 akan terjadi panen raya.

"Saya sudah kasih warning, karena nanti Maret panen raya, maka Februari tidak boleh lagi. Paling tidak akhir Februari sudah tidak boleh lagi," kata dia.

Zulhas juga mengimbau para petani agar tak khawatir harga gabah atau beras jatuh usai dilaksanakan impor. Sebab, saat ini Bulog sudah boleh menyerap gabah atau beras mengikuti harga pasar.

"Petani kita tidak perlu khawatir, karena Bulog sekarang boleh membeli dengan harga yang tinggi. Kalau kemarin kan harganya beli paling tinggi Rp8.200 per kilogram (kg). Kalau sekarang tidak, diubah, paling murah Rp8.200/liter. Jadi bisa beli Rp9.000/kg, Rp10.000/kg, Rp10.500/kg di pasar. Begitu juga gabah, paling murah Rp4.450/kg, bisa beli Rp5.000/kg, Rp5.500/kg, atau Rp6.000/kg," kata dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya