Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi 2022 Bisa Tembus 5,4 Persen

Kinerja sektor ekonomi tetap positif di 2022

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 bisa tembus 5,4 persen.

Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi, di saat negara-negara maju berjatuhan akibat lonjakan inflasi.

"Overall year pertumbuhan ekonomi Indonesia mungkin akan di 5,3 persen atau bahkan 5,4 persen," kata Sri Mulyani dalam BRI Micro Finance Outlook 2023, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Bank Dunia Taksir Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini cuma 4,8 Persen

1. Sektor manufaktur dan perdagangan tetap tumbuh di tengah gempuran pandemik COVID-19

Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi 2022 Bisa Tembus 5,4 Persenilustrasi ekonomi (IDN Times)

Sri Mulyani mengatakan, dengan kebijakan buka-tutup atau gas-rem yang diterapkan pemerintah selama pandemik COVID-19, sektor perdagangan dan manufaktur Indonesia tetap tumbuh.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor manufaktur tumbuh 4,6 persen untuk periode kuartal I-III 2022 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). Sektor perdagangan pun berhasil tumbuh 5,2 persen (yoy).

"Perdagangan itu sangat resilient. Karena Indonesia membuat kebijakan buka-tutup, buka-tutup. Mal-nya setengah buka, 50 persen, harus pakai PeduliLindungi, lockdown-nya sedikit, PSBB 1, derajat 2, derajat 3, movement. Tapi perdagangan jalan terus, bahkan recovery-nya cukup tinggi. Ini yang menimbulkan dampak terhadap tadi penciptaan kesempatan kerja," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Jokowi Minta Sektor Jasa Keuangan Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

2. Perekonomian setiap pulau di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif

Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi 2022 Bisa Tembus 5,4 Persenilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain dilihat dari sektor, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mencatatkan kinerja positif jika dilihat dari setiap pulau. Sri Mulyani bahkan menyoroti pertumbuhan yang signifikan di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, padahal sebelumnya sangat tertekan akibat pandemik COVID-19.

"Sumatra bahkan sekarang sudah catch-up, mendekati 5 persen, yakni 4,7 persen. Dan Bali Nusa Tenggara yang hit-hard, terutama Bali yang karena sektor transportasi, sektor akomodasi dan sektor makanan-minuman, berhubungan dengan tourism mereka juga sudah mulai pulih," tutur dia.

Baca Juga: 20 Peristiwa Penting dalam Perekonomian Indonesia selama 2022

3. APBN bisa mulai tarik napas

Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi 2022 Bisa Tembus 5,4 Persenilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan pemulihan ekonomi yang baik, menurut Sri Mulyani APBN bisa mulai mengurangi perannya sebagai penopang perekonomian Tanah Air. Dia mengatakan, pemerintah akan fokus meningkatkan konsumsi, investasi, hingga faktor lain yang memperbaiki perekonomian Indonesia.

"APBN tidak harus menjadi motor penggerak satu-satunya dan terdepan. APBN mulai bisa mundur pada saat ini motor yang lain yaitu consumption, investment, dan export tumbuh secara sangat tinggi dan pulih," ucap Sri Mulyani.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya