The Fed Kembali Beri Sinyal Hawkish, Dolar AS Tekuk Rupiah Pagi Ini

Kurs rupiah dibuka melemah pagi ini

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (17/4/2023). 
 
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 57 poin ke Rp14.761,5 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Hingga pukul 09.33 WIB, kurs rupiah masih melemah 54 poin atau 0,37 persen ke Rp14.785,5.

Pada penutupan perdagangan Rabu (5/4/2023), kurs rupiah menguat 41 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.704,5 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Tutup Akhir Pekan di Rp14.704,5 per Dolar AS

1. The Fed kembali beri sinyal hawkish

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan, faktor penguatan dolar AS ialah sinyal hawkish yang dikeluarkan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

"Rebound pada dolar AS setelah komentar hawkish dari beberapa pejabat The Fed yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga masih dibutuhkan untuk menurunkan inflasi," kata Lukman kepada IDN Times.

Baca Juga: BI: Pasar Proyeksikan The Fed Tidak Akan Agresif Lagi 

2. Pelaku pasar tunggu data neraca perdagangan RI

Penguatan dolar AS juga dipicu oleh imbal hasil dari obligasi yang diterbitkan Negeri Paman Sam itu naik. Meski begitu, Lukman mengatakan untuk pergerakan kurs rupiah hari ini, pelaku pasar masih menanti data neraca perdagangan terbaru Indonesia yang akan dirilis Badan Pusat Statistik siang ini.

"Investor akan menantikan pada data perdagangan Indonesia yang akan dirilis jam 11 siang dan diperkirakan masih akan mengalami surplus perdagangan yang besar," tutur Lukman.

Baca Juga: BI: Pernyataan Hawkish The Fed Picu Outflow di Pasar Keuangan

3. Rupiah diprediksi bisa tahan tekanan dari dolar AS

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Lukman memprediksi kurs rupiah bisa menahan tekanan dolar AS hari ini.

"Rilis data ini bisa menahan rupiah dari tekanan lebih lanjut dari dolar AS. Range Rp14.750-14.900," tutur Lukman.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya