Vikram Sinha, Kandidat CEO Perusahaan Merger Indosat-Tri

Vikram saat ini menjabat sebagai COO Indosat Ooredo

Jakarta, IDN Times - PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia telah melakukan penggabungan bisnis atau merger menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison). Director & Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo, Vikram Sinha adalah kandidat Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan merger tersebut.

Vikram telah menjabat sebagai direksi Indosat Ooredoo sejak 2 Mei 2019. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai CEO Ooredoo Myanmar pada 2017 sampai 2019, dan juga CEO Ooredoo Maladewa pada 2014-2017 silam.

Baca Juga: Indosat-Tri Merger,  Jadi Operator Terbesar Kedua di RI

1. Vikram juga menjabat sebagai komisaris di Lintasarta

Vikram Sinha, Kandidat CEO Perusahaan Merger Indosat-TriIlustrasi gedung Indosat Ooredoo (Dok.Istimewa/Indosat Ooredoo)

Sejak April 2019, pria kelahiran India tahun 1974 itu juga masih menjabat sebagai board member Ooredoo Myanmar. Tak hanya itu, dia juga masih menjabat sebagai komisaris di Lintasarta, anak perusahaan dari Indosat Ooredoo sejak Maret 2020.

Sebagai informasi, Lintasarta adalah perusahaan yang bergerak sebagai penyedia jasa komunikasi data, internet, dan juga IT Services.

2. Sepak terjang Vikram sebelum bergabung dengan Ooredoo

Vikram Sinha, Kandidat CEO Perusahaan Merger Indosat-TriIlustrasi Indosat Ooredoo. (dok. Indosat)

Sebelum bergabung dengan Ooredoo, Vikram memang memiliki pengalaman di industri telekomunikasi. Vikram pernah menjabat sebagai COO Bharti Airtel Ltd di Kongo pada 2014. Dia juga pernah menjabat sebagai Managing Director di Bharti Airtel Seychelles pada periode 2012-2013. Tak sampai di situ, dia juga pernah mengemban sejumlah jabatan di Bharti Airtel India.

Uniknya lagi, sebelum terjun ke industri telekomunikasi, Vikram mengawali karirnya di Coca-Cola India.

Baca Juga: Sistem OSS Dibangun Indosat, Bahlil: Bukan Kaleng-Kaleng!

3. Perusahaan merger Indosat-Tri bakal jadi operator terbesar kedua di RI

Vikram Sinha, Kandidat CEO Perusahaan Merger Indosat-TriIlustrasi internet (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan aksi merger tersebut, Indosat-Tri akan menjadi operator kedua terbesar di Indonesia dengan pendapatan tahunan hingga 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Saat ini, Ooredoo Group melalui Ooredoo Asia memiliki 65 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat. Dengan merger antara Indosat dan Tri, maka CK Hutchison akan menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Kemudian, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Lalu, CK Hutchison juga akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia.

Selanjutnya, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7 persen kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai 387 juta dolar AS. Dengan demikian, para pihak di atas masing-masing akan memiliki 50 persen saham Ooredoo Asia.

Ini akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison. Sehingga, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison.

Nantinya, perusahaan merger tersebut tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemerintah Indonesia juga memiliki 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14 persen saham.

Baca Juga: Merger dan Akuisisi, Apa sih Bedanya?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya