Wamen BUMN Ungkap Biang Kerok Krisis LNG di PLN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dunia tengah dilanda krisis energi, termasuk Indonesia. Tak hanya batu bara, pasokan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) juga langka.
Batu bara dan LNG adalah sumber energi utama pembangkit listrik di Indonesia. Pemerintah pun mengakui, PLN sempat mengalami krisis batu bara dan LNG.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan kelangkaan pasokan LNG di PLN kemungkinan besar dikarenakan adanya keterlambatan produksi.
"Ya mungkin ada keterlambatan produksi di beberapa wilayah kerja kita, ini yang akan kita cari," kata Pahala ketika ditemui awak media di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: [BREAKING] Menhub: Larangan Ekspor Batu Bara Dicabut Jika Stok Cukup
1. PLN sudah dapat stok LNG untuk kebutuhan listrik sampai Maret
Namun, Pahala mengatakan saat ini PLN akan mendapatkan 5 kargo LNG untuk memenuhi kebutuhan listrik di kuartal I-2022 (Januari-Maret).
"Kita sudah melakukan beberapa swaping dan switching, Insyaallah pemenuhan daripada LNG aman. Pasokannya kita akan memastikan bahwa kebutuhan dari PLN sebanyak 5 kargo di triwulan pertama ini akan bisa dipenuhi," ucap Pahala.
2. Pemasok kucurkan LNG ke PLN
Sebelumnya, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan PLN telah mendapatkan pasokan LNG dari pemasok.
Pasokan tersebut kemudian digunakan untuk memaksimalkan pembangkit listrik berbahan bakar gas.
Baca Juga: Harga Batu Bara dan Migas Masih Tinggi Hingga Tengah Tahun
3. PLN pastikan tak ada pemadaman listrik
Dengan diperolehnya pasokan LNG tersebut, PLN memastikan tak ada pemadaman listrik,
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan pemerintah dan para mitra pemasok batu bara dan LNG yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat," kata Agung dalam keterangan resmi PLN, Selasa (11/1/2022).