Wamendag Mau Industri Game RI Bisa Saingi Korsel hingga AS

Industri game bisa kerek ekspor produk digital

Jakarta, IDN Times - Industri game yang merupakan subsektor ekonomi kreatif kini disorot pemerintah. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menilai industri tersebut punya potensi ekspor yang besar, sehingga berpeluang menyaingi Korea Selatan (Korsel) hingga Amerika Serikat (AS).

"Memang kita belum sebesar Korea Selatan dan Amerika Serikat yang ekspor game-nya ke penjuru negara. Tapi peluang dan kesempatan itu ada. Ini yang harus kita kapitalisasi dan utilisasi," kata Jerry dalam Rakornas Pariwisata yang digelar secara virtual tersebut, Senin (27/9/2021).

Dalam catatannya, ekspor produk digital khususnya game online Korsel mencapai 6,6 juta dolar AS pada tahun 2020.

Baca Juga: Gara-gara Gamers, RI Punya Potensi Mencetak Rp28 Triliun!

1. Wamendag sebut pembuat game lokal perlu dikembangkan

Wamendag Mau Industri Game RI Bisa Saingi Korsel hingga ASIlustrasi Bermain Game (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk mendorong industri game Tanah Air, menurut Jerry harus dimulai dari dukungan kepada pembuat alias creator game lokal itu sendiri.

"Apa yang bisa kita tangkap atau lihat peluang dari game online adalah ada opportunity di sana, karena saya berkesempatan datang ke salah satu creator game online made in Indonesia 100 persen yang merupakan salah satu bagian dari produk kreatif kita dan itu dikembangkan oleh anak bangsa," tutur Jerry.

Jerry mengatakan creator game online memang sudah memiliki alurnya sendiri dalam berbisnis. Namun, dia mengatakan hal itu bisa dikembangkan lagi melalui dukungan pemerintah.

"Creator game online itu sudah mempunyai segmen sendri, memiliki kompetisi sendiri, dan memiliki pengikut dan follower. Kemudian komunitas yang bisa dikembangkan sebagai produk yang bisa dimainkan dan bernilai secara komersial," ujar dia.

2. Jerry jabarkan cara kerja game online hingga mencetak keuntungan

Wamendag Mau Industri Game RI Bisa Saingi Korsel hingga ASIlustrasi main game. (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia menjelaskan, pada umumnya game online bisa diunduh secara cuma-cuma alias gratis di gawai atau gadget. Namun, beberapa fitur harus dibeli oleh para pemain atau gamers. Dari situlah creator game online memperoleh keuntungan.

"Harganya tidak begitu mahal misalnya, tapi ketika banyak orang yang bertransaksi di situ, kalau satu orang terasa sedikit, tapi kalau 1 juta, 5 juta, 10 juta, 100 juta, dan seterusnya," kata dia.

"Artinya nilai komersial dapat di-utilize dengan memastikan game online itu berkembang sehingga banyak yang main, banyak yang ikut, banyak yang menggunakan fitur berbayar dan di situ terdapat transaksi yang bisa didefinisikan sebagi memberi pemasukan pada ekspor kita. itu salah satu peluang," sambungnya.

Baca Juga: Pajak Digital Bakal Jadi Fokus Pembahasan Keuangan di G20 2022 

3. Jerry minta pemerintah dukung industri game

Wamendag Mau Industri Game RI Bisa Saingi Korsel hingga ASIlustrasi Gaming Tools (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk itu, dalam Rakornas tersebut Jerry mengajak pemerintah dari berbagai kementerian/lembaga, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendukung industri game Tanah Air.

"Kita harus pastikan game online mendapat keberpihakan dari banyak stakeholder dan pemerintah. Kemenparekraf bisa bersinergi di pembinaan, kami dikomersialisasi dan promosi. Jadi ini bisa menjadi produk inovatif yang selama ini belum tereksplorasi maksimal. Bagaimana kita bisa perluas pasar yang selama ini belum tersentuh melalui produk non-konvensional," ucap Jerry.

Baca Juga: PeduliLindungi Bisa Raup Untung Besar sebagai Alat Pembayaran Digital

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya