Edhy Prabowo: Tidak Ada Lagi Nelayan yang Salah Langsung Dipenjara

Menteri KKP siap pasang badan untuk nelayan

Jakarta, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edhy Prabowo, menyatakan komitmennya untuk pasang badan apabila terjadi kriminalisasi terhadap nelayan maupun pembudidaya ikan.

“Kalau ada yang mengganggu bapak ibu sekalian, siapa saja, saya akan maju membela saudara-saudara sekalian. Ini komitmen saya dan kami semua di sini,” kata Edhy ketika berdialog dengan nelayan di TPI Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (7/7/2020).

1. Berjanji agar nelayan tidak asal dipenjarakan

Edhy Prabowo: Tidak Ada Lagi Nelayan yang Salah Langsung DipenjaraBiro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng

Kemudian, Edhy mengatakan bahwa dirinya sudah bersepakat dengan Kejaksaan dan Kepolisian supaya nelayan tidak asal dipenjarakan, sepanjang mereka belum mengetahui aturan. Dia berharap pembinaan lebih dikedepankan alih-alih penindakan hukum.

“Tidak ada lagi nelayan yang salah main, penjarakan,” ujar politikus Partai Gerindra itu.

Saya lapor Kapolri dan Kejaksaan, kalau ada pelanggaran, diajari dulu, kasih tahu dulu, dibina dulu, Kapolri sudah setuju,” kata Edhy.

Baca Juga: Polemik Izin Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo: Saya Siap Diaudit 

2. Meningkatkan produktivitas di tengah pandemik COVID-19

Edhy Prabowo: Tidak Ada Lagi Nelayan yang Salah Langsung DipenjaraMenteri KKP Edhy Prabowo (Dok. KKP)

Menurut Edhy, pembinaan sangat penting di tengah produktivitas serta permintaan pasar yang turun imbas pandemik COVID-19. Oleh sebab itu, dia berharap Kejaksaan dan Kepolisian bisa terlibat dalam proses pembinaan.

“Saya sudah lapor Kapolri dan Kejaksaan. Kalau ada pelanggaran, diajari dulu, kasi tau dulu, dibina dulu. Kapolri sudah setuju," terang Edhy.

3. Meminta komitmen nelayan agar tidak melanggar hukum

Edhy Prabowo: Tidak Ada Lagi Nelayan yang Salah Langsung DipenjaraIlustrasi nelayan berburu Ikan Nike endemik Gorontalo, IDN Times/Elias

Sejalan dengan diberikannya kemudahan oleh Edhy, dia juga meminta komitmen para nelayan untuk tidak melanggar hukum. Edhy berujar tidak akan membela nelayan yang mencurangi aturan dan melakukan pelanggaran berat, seperti memanipulasi ukuran kapal, jaring, penyelundupan narkoba hingga bahan peledak.

"Tapi saya minta komitmen dari kita semua untuk sama-sama menjaga aturan, patuhi aturan. Tidak ada lagi ke depan mark down kapal, setuju ya. Kalau ada saya hukum,” tuturnya.

Dia juga menambahkan, “tidak ada lagi pelanggaran ukuran jaringnya. Kalau sudah ditetapkan segini, ikuti segini. Setuju ya. Saya juga tidak akan membela saudara-saudara kalau menyelundupkan narkoba, bahan peledak. Anda harus mempertanggung-jawabkan sendiri di mata hukum.”

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Bantah Kebijakannya Bikin Lobster Punah

4. Memberikan pinjaman modal kepada nelayan

Edhy Prabowo: Tidak Ada Lagi Nelayan yang Salah Langsung DipenjaraIlustrasi Cicilan (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kunjungan kerjanya di Karangsong, Edhy turut memberikan bantuan pinjaman modal untuk para nelayan. Dia juga mengaku akan menindaklanjuti permintaan coldstorage kapasitas 1.000 ton yang diminta oleh Pemda Indramayu, permintaan peningkatan status pelabuhan, hingga solusi atas pendangkalan tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan.

Seperti diberitakan, Indramayu menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Edhy dalam kunker seminggu mengelilingi Pulau Jawa. Selanjutnya, dia akan berkunjung ke Cirebon, Tegal, Demak, Pati hingga Banyuwangi dengan tujuan bertemu dengan nelayan, pembudidaya, dan pelaku usaha. Edhy berharap kunker ini menjadi sarana yang efektif untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.

Baca Juga: Bela Edhy Prabowo Ekspor Benih Lobster, Politisi Gerindra Sindir Susi?

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya