Pemulihan Ekonomi RI di Masa Pandemik Lebih Cepat dari Krisis 98

Sri Mulyani bersyukur pemulihan ekonomi berjalan baik

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyebut pemulihan ekonomi akibat pandemik COVID-19 lebih cepat dibanding saat krisis 1997-1998. Menurutnya, ada tiga faktor yang mendukung pencapaian itu, yaitu daya tahan sektor keuangan, dukungan dunia usaha, dan kebijakan pemerintah yang responsif.

“Kalau dibandingkan dengan situasi Indonesia menghadapi krisis 97-98, dibutuhkan 4 tahun untuk memulihkan ekonomi kita sampai level GDP pra-krisis. Untuk COVID ini, dalam waktu 1,5 tahun kita mampu kembali ke pra-COVID GDP level. Ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan membanggakan,” kata Sri pada Rabu (15/12/2021), dalam Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022 yang disiarkan melalui YouTube Ministry of Finance Republic of Indonesia.

Baca Juga: G20 Siap Tarik Pajak Keuntungan dari Perusahaan Multinasional  

1. Sri ungkap keberhasilan pemerintah dalam menekan angka pengangguran

Pemulihan Ekonomi RI di Masa Pandemik Lebih Cepat dari Krisis 98Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (youtube.com/sekretariatpresiden)

Selain itu, Sri juga menyoroti keberhasilan pemerintah untuk menekan angka pengangguran, yang saat ini sudah berada pada level 6,5 persen.

“Dari sisi penciptaan kesempatan kerja, dalam 12 bulan terakhir tingkat pengangguran bisa ditekan setelah melonjak di atas level 7,1 persen. Ini langkah-langkah pemulihan ekonomi yang diharapkan dan dirasakan oleh masyarakat,” tambah Sri.

2. Pencapaian Indonesia jadi modal berharga untuk Presidensi G20 pada 2022

Pemulihan Ekonomi RI di Masa Pandemik Lebih Cepat dari Krisis 98Penyelenggaraan Presidensi G20 di Nusa Dua Bali. (IDN Times/Shemi)

Prestasi Indonesia sepanjang 2021, Sri berharap, bisa menjadi modal penting ketika Indonesia memainkan perannya sebagai Presidensi G20 pada 2022 nanti.

“Kita harapkan ini menimbulkan optimisme, sehingga Indonesia tidak hanya sukses menjadi tuan rumah dan Presidensi G20, tapi juga sukses untuk menunjukkan showcase Indonesia economic recovery dan penanganan COVID yang baik,” tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

3. Pemulihan ekonomi harus dirasakan oleh masyarakat

Pemulihan Ekonomi RI di Masa Pandemik Lebih Cepat dari Krisis 98Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (IDN Times/Santi Dewi)

Pada akhirnya, Sri berharap masyarakat bisa memanfaatkan langsung dampak dari pemulihan ekonomi di tengah pandemik COVID-19, terlebih ketika banyak negara mulai terancam dengan varian baru Omicron.

“Dengan adanya pemulihan ekonomi, kita berharap kehidupan masyarakat bisa jauh lebih baik. Indonesia akan terus menggunakan instrumen APBN dalam rangka menghadapi pandemik COVID dan instrumen fiskal untuk melindungi masyarakat secara sosial maupun dunia usaha,” terang dia.

Sri menyambung, “untuk tahun 2021 yang tinggal 15 hari terakhir, momentum ekonomi kita harapkan menguat dan APBN mengalami penyehatan, sehingga 2022 kita harap semakin terakselerasi.”

Baca Juga: Sri Mulyani: G20 Jangan Cuma Jargon

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya