Permintaan Asuransi Millennial India Meroket gegara COVID

Nilai saham perusahaan asuransi juga meningkat

Jakarta, IDN Times - Gelombang kedua pandemik COVID-19 mengubah perilaku kehidupan masyarakat India. Berverly Coutingo, lelaki berusia 24 tahun, sebelumnya tidak terlalu peduli dengan asuransi. Kini, dia sama seperti warga kelas menengah seusianya, yang berusaha membeli polis asuransi jiwa.

"Saya melihat orang-orang seusia saya sekarat, yang mendorong saya untuk segera mendapatkan asuransi jiwa," kata Coutinho, yang merupakan eksekutif senior di sebuah agen hubungan masyarakat di Mumbai.

"Saya tidak ingin keluarga saya berada dalam situasi di mana mereka harus berebut dana jika sesuatu terjadi pada saya," tambah dia, sebagaimana diberitakan The Straits Times.

Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Mulai Bergeliat pada Kuartal I 2021

1. Tren pendaftaran asuransi meningkat saat puncak pandemik

Permintaan Asuransi Millennial India Meroket gegara COVIDPekerja migran menunggu uji rapid antigen di lokasi pembangunan komplek gedung tempat tinggal ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di New Delhi, India, Sabtu (19/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

Berdasarkan data PolicyBazaar, aggregator asuransi daring terbesar di India, jumlah warga berusia 25-35 tahun yang membeli asuransi berjangka meningkat 30 persen selama April-Mei, puncak gelombang kedua pandemik. Pembelian asuransi berjangka melalui situs web agregator asuransi InsuranceDekho juga naik 70 persen di bulan Mei dibandingkan dengan bulan Maret.

Penyedia jasa asuransi tidak mengungkap berapa banyak target penjualannya dengan alasan kerahasiaan bisnis. Tetapi, mereka memberi ancer-ancer target penjualan mencapai ribuan.

"Pandemik saat ini telah menyebabkan kesadaran yang lebih tinggi tentang perlunya perlindungan finansial dan ketidakcukupan cakupan asuransi saat ini," kata Kepala Keuangan HDFC Life Insurance, Niraj Shah.

Perusahaan Shah mengaku melayani lebih banyak permintaan untuk produk perlindungan oleh kelompok usia di bawah 35 tahun, sejak pandemi pertama kali melanda India sekitar 15 bulan yang lalu.

2. Nilai saham perusahaan asuransi meningkat

Permintaan Asuransi Millennial India Meroket gegara COVIDSeorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Eksekutif industri mengatakan, pertanyaan tentang rencana asuransi telah meroket, meskipun gelombang kedua infeksi mulai mereda. Salah satu penyebabnya adalah prospek yang kuat dari gelombang ketiga, mengingat kampanye vaksinasi yang lambat.

Tren peningkatan asuransi berdampak terhadap melonjaknya harga saham perusahaan asuransi, dinilai sebagai salah satu strategi jual-beli saham yang menjanjinkan selama pandemik.  

Sejak awal tahun, indeks acuan NSE Nifty 50 telah naik 13,5 persen, saham HDFC Life Insurance naik lebih dari 2 persen, SBI Life Insurance naik sekitar 10 persen, dan ICICI Prudential Life Insurance naik hampir 18 persen.

"Dalam jangka panjang, investasi di perusahaan asuransi (akan menjadi pilihan yang) masuk akal karena kesadaran tentang asuransi telah meningkat," ujar Saurabh Jain, asisten wakil presiden penelitian di SMC Global Securities di New Delhi.

Baca Juga: 5 Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional  

3. Asuransi jiwa akan menjadi salah satu kebutuhan pokok

Permintaan Asuransi Millennial India Meroket gegara COVIDIlustrasi Asuransi (IDN Times/Mardya Shakti)

Meskipun tidak ada angka pasti tentang pertumbuhan di pasar asuransi jiwa, analis industri mengamati perubahan perilaku keluarga kelas menengah di India. "Setelah pakaian, makanan, dan rumah, asuransi kini menjadi pilar keempat bagi keluarga kelas menengah," papar Kepala Eksekutif InsuranceDekho, Ankit Agrawal.

Berdasarkan laporan Otoritas Pengaturan dan Pengembangan Asuransi, penetrasi asuransi jiwa mencapai 2,82 persen pada 2019, dibandingkan dengan 2,15 persen pada 2001. Angka itu masih jauh dari rata-rata global yaitu 3,35 persen pada 2019.

Rencana asuransi berjangka populer di India karena seringkali lebih murah dan membayar keluarga jika tertanggung meninggal dalam periode pembayaran polis. Permintaan akan jenis asuransi lain, termasuk berbagai asuransi kesehatan, juga meningkat.

Baca Juga: Empat Alasan Mengapa Millennial Juga Perlu Punya Asuransi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya