Potensi Zakat di Indonesia Mencapai Rp330 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Arifin Purwakananta, mengatakan potensi zakat di Indonesia mencapai Rp330 triliun.
“Kami pernah hitung potensinya mencapai Rp217 triliun bahkan kalau sekarang ini mencapai Rp330 triliun setiap tahunnya,” kata Arifin saat live Instagram bersama IDN Times, Senin (15/6).
1. Target zakat tahun ini Rp12 triliun
Baznas sebagai badan yang mengkoordinasikan seluruh lembaga amil zakat, baik milik pemerintah dan swasta, melaporkan bahwa dana zakat, infak, dan sodaqoh yang terkumpul hingga Mei 2020 sudah mencapai Rp10 triliun.
“Dalam setahun ini, dana yang dihimpun oleh Baznas dan lembaga amil zakat di seluruh Indonesia hingga April-Mei mencapai Rp10 triliun, target kami Rp12 triliun. Tahun kemarin mencapai Rp10 triliun,” kata Arifin.
2. Menargetkan kenaikan 25 persen setiap tahun
Editor’s picks
Arifin menargetkan penerimaan zakat nasional setiap tahunnya naik 25 persen. Hal ini diupayakan agar potensi zakat senilai Rp330 triliun bisa tercapai.
Secara proporsional, 60 persen dari Rp10 triliun dihasilkan dari lembaga Baznas pusat dan Baznas daerah, 40 persen lainnya dari lembaga amil zakat swasta, seperti LazisNU, LazisMu, Dompet Dhuafa, dan masih banyak lagi.
“Target peningkatan setiap tahunnya 25 persen. Itu angka yang cukup tinggi ya karena ekonomi kita saja naiknya 5-6 persen,” papar dia.
3. Potensi bisa tercapai kalau kesalehan umat terus meningkat
Jika membandingkan nilai pencapaian dengan potensinya, maka dana yang terkumpul baru 3 persen dari potensi zakat nasional. Dengan kata lain, Baznas memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar.
Menurut Arifin, potensi zakat nasional bisa tercapai kalau kesalehan umat secara nasional terus meningkat.
“Potensi Rp330 triliun itu tercapai kalau mengandaikan semua sudah saeh. Masjid penuh setiap subuh, halal food penuh, kalau umat sudah kayak begitu, ya luar biasa,” tutup Arifin.
Baca Juga: Baznas: 50 Persen Lebih Donatur Zakat adalah Millennial