Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan Tipsnya

Bermanfaat bagi lingkungan sekitar

Sociopreneur adalah istilah untuk menyebut orang-orang yang melakukan bisnis dengan tujuan sosial. Para sociopreneur berharap mereka bisa menyelesaikan masalah sosial yang ada di sekitarnya.

Istilah sociopreneur adalah gabungan dari kata social dan entrepreneur. Oleh sebab itu, sociopreneur dan entrepreneur pun memiliki perbedaan yang cukup jelas. Untuk itu, pahami terlebih dulu pembahasan tentang sociopreneur mulai dari pengertian, karakter, jenis, contoh, dan tips menjadi sociopreneur.

1. Pengertian sociopreneur

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan TipsnyaIlustrasi seorang entrepreneur (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Sociopreneur adalah sebuah konsep dalam bisnis yang bisa didefinisikan secara berbeda-beda. Namun, sederhananya sociopreneur adalah pengusaha yang membawa isu sosial di masyarakat dalma bisnisnya.

Selain itu, pengertian lain dari sociopreneur adalah pengusaha yang mengembangkan atau mendanai sebuah bisnis untuk menyelesaikan masalah sosial tertentu.

Sociopreneur juga didefinisikan sebagai seseorang yang ingin memecahkan suatu masalah sosial, tapi menggunakan pendekatan wirausaha. Seorang sociopreneur artinya harus mampu mengambil risiko untuk mendorong perubahan pada lingkungan dan masyarakat tertentu.

Oleh sebab itu, mereka yang menyebut dirinya sebagai sociopreneur idealnya harus sungguh-sungguh berjiwa sosial yang tinggi. Tujuannya supaya dalam prosesnya tidak semata-mata mencari keuntungan saja, tapi juga mendorong dampak positif bagi targetnya.

Namun, bukan berarti sociopreneur tidak mengambil profit dari bisnisnya, ya. Sociopreneur tetap akan menghasilkan keuntungan, tapi profit tersebut akan lebih banyak digunakan untuk kegiatan positif.

2. Tujuan sociopreneur

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan TipsnyaCEO Kitabisa.com M Alfatih Timur (Instagram/@alfatihtimur)

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, tujuan utama sociopreneur adalah mendorong perubahan untuk lingkungan dan masyarakat sosial yang lebih baik. Selain itu, tujuan sociopreneur adalah mengaplikasikan perubahan-perubahan positif kepada lingkungan yang lebih luas.

Bisnis sociopreneur berfokus pada pelayanan masyarakat dan kegiatan filantropi. Biasanya mereka juga berinvestasi pada lingkungan atau tata kelola pemerintah.

Selain itu, seorang sociopreneur harus memiliki kepekaan terhadap isu sosial di sekitarnya. Harapannya, ia bisa menangkap dan mencarikan solusi atas masalah sosial tersebut.

Namun, sociopreneur juga tidak melulu hanya memikirkan solusi atas masalah sosial. Mereka juga harus menguasai pengetahuan tentang bisnis dan keuangan agar perusahaannya tetap berkelanjutan.

3. Karakter sociopreneur

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan TipsnyaAksi Bersih Sungai Ciliwung oleh Waste4Change dan organisasi peduli lingkungan temukan hampir 1,35 ton sampah. (dok. Waste4Change)

Sociopreneur biasanya memiliki beberapa karakteristik yang melekat di dalam diri dan dapat menjadi pembeda dengan pengusaha lainnya. Beberapa karakter seorang sociopreneur adalah:

1. Berfokus pada isu sosial

Sebelum mendirikan bisnis, sociopreneur harus memiliki visi dan misi yang kuat tentang isu sosial tertentu.

2. Inovatif

Sebagai pengusaha, seorang sociopreneur tetap dituntut untuk selalu berinovasi dan kreatif. Tujuannya selain agar tetap bersaing, juga supaya selalu peka terhadap isu sosial di sekitarnya.

3. Berorientasi pada skala dampak yang besar

Sociopreneur harus bisa merancang dan mengorientasikan kegiatannya untuk dampak yang besar, yaitu mendorong perubahan bagi masyarakat luas.

4. Selalu terbuka terhadap feedback

Salah satu yang mencirikan sociopreneur adalah selalu terbuka terhadap feedback. Tujuannya agar bisnis sosial bisa selalu beradaptasi dan berkembang terhadap kebutuhan masyarakat.

4. Jenis-jenis sociopreneur

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan TipsnyaBank sampah Tangerang (tzuchi.or.id/dok. Yayasan Tzu Chi)

Sociopreneur juga memiliki beberapa jenis atau tipe berdasarkan misi sosial yang mereka bawa. Beberapa jenis sociopreneur adalah sebagai berikut:

1. The Community Sociopreneur

The Community Sociopreneur adalah tipe yang melayani kebutuhan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil. Misalnya mendorong lapangan pekerjaan yang lebih luas dan membangun komunitas khusus.

2. The Nonprofit Sociopreneur

The Nonprofit Sociopreneur adalah tipe yang lebih berfokus pada kesejahteraan sosial dibanding kebutuhan bisnis. Keuntungan yang mereka dapatkan benar-benar akan diputar kembali untuk mengembangkan produk sosial mereka.

3. The Global Sociopreneur

The Global Sociopreneur adalah tipe yang berfokus pada perubahan sistem sosial secara global. Biasanya sociopreneur tipe ini memiliki agenda tertentu dan bekerja sama dengan sociopreneur lainnya, sehingga tujuan untuk mendorong perubahan berskala global bisa lebih mudah tercapai.

4. The Transformational Sociopreneur

The Transformational Sociopreneur adalah tipe yang berfokus menciptakan bisnis yang bisa memenuhi kebutuhan sosial yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah atau bisnis lain.

5. Perbedaan entrepreneur dan sociopreneur

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan Tipsnyailustrasi diskusi (unsplash.com/Austin Distel)

Nah, perbedaan entrepreneur dan sociopreneur adalah pada tujuan, pendekatan, dan produk yang dihasilkan. Berikut penjelasannya:

Entrepreneur

  • Bertujuan meraup keuntungan dari hasil penjualan untuk kepentingan pribadi pengusaha dan perusahaan
  • Menggunakan pendekatan di pasar persaingan dan bagaimana menjual produk agar bisa mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya
  • Produk yang dihasilkan mengharuskan masyarakat untuk membayarnya jika ingin menggunakannya.

Sociopreneur

  • Bertujuan mendorong perubahan sosial dan memberikan dampak positif
  • Pendekatan yang digunakan adalah untuk kebutuhan masyarakat dan berkolaborasi dengan masyarakat
  • Produk yang dihasilkan bermanfaat untuk menyelesaikan suatu masalah sosial tertentu di masyarakat.

Baca Juga: 5 Sociopreneur Inspiratif Dunia yang Berhasil Bikin Perubahan Nyata

6. Contoh sociopreneur di Indonesia

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan TipsnyaDu Anyam, contoh perusahaan sociopreneur di Indonesia (duanyam.com)

Di Indonesia, praktik sociopreneur sudah dilakukan oleh banyak pihak dan perusahaan. Beberapa contoh sociopreneur di Indonesia adalah:

  • Kitabisa.com
  • Waste4Change
  • WeCare.id
  • DuAnyam
  • Mendekor
  • Sahawood

Baca Juga: 6 Kelebihan Jadi Seorang Sociopreneur yang Perlu Kamu Tahu, Tertarik? 

7. Tips menjadi sociopreneur

Apa itu Sociopreneur? Ini Pengertian, Contoh, dan TipsnyaPexels/ Gustavo Fring

Setelah mengetahui seluk beluknya, apakah kamu tertarik memulai karier sebagai sociopreneur? Sebelum itu, berikut beberapa tips menjadi sociopreneur yang sukses.

1. Tentukan isu sosial

Langkah pertama sebelum menjadi sociopreneur adalah menentukan isu atau masalah sosial yang ingin diangkat. Kembangkan kepekaan dan jiwa sosialmu agar bisa menangkap apa saja masalah sosial yang selama ini terjadi dan belum terselesaikan di lingkungan sekitarmu.

Jika kesulitan, kamu bisa mencari isu sosial yang paling kamu minati atau paling dekat denganmu.

2. Lakukan riset

Tips yang tak kalah penting adalah melakukan riset untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Perdalam ilmu tentang masalah sosial dengan terjun langsung ke lapangan. Misalnya dengan menjumpai warga atau masyarakat, mewawancarainya, dan sebagainya.

3. Tentukan target pasar dan jenis produk

Tips menjadi sociopreneur berikutnya adalah menentukan target pasar dan jenis produk yang akan kamu kembangkan nantinya. Diskusikan hal ini dengan beberapa pihak yang berkaitan.

4. Buat model bisnis kanvas

Menyusun model bisnis kanvas penting bagi keberlangsungan usahamu ke depannya. Petakan secara mendetail agar memudahkanmu dalam menjalani bisnis. Mulai dari komponen bisnis, strategi pemasaran, dan jangkauan atas dampak yang mungkin akan timbul.

5. Cari pendanaan

Sebuah bisnis akan sulit berjalan jika tidak ada pendanaan. Buatlah proposal untuk mengajukan pendanaan ke pihak-pihak tertentu. Pengajuan proposal juga tidak bisa ke sembarang pihak.

Sesuaikan dengan masalah atau isu sosial yang kamu angkat. Kemudian cari informasi sebanyak-banyaknya tentang investor, perusahaan, atau individu yang memiliki concern atas masalah itu.

6. Perhatikan biaya operasional, profit, dan sosial

Hal penting lainnya adalah menyeimbangkan antara biaya operasional, profit, dan sosial. Tujuannya agar usahamu bisa berkelanjutan dan tidak berhenti di tengah jalan.

Sebisa mungkin untuk tidak terlalu mengutamakan salah satu aspek saja. Misalnya kalau tanpa adanya keuntungan, misi sosial akan lebih sulit berjalan. Jika terlalu mengutamakan laba, maka misi sosial bisa-bisa akan luntur.

7. Aktif mempromosikan usaha

Tips yang terakhir adalah dengan aktif mempromosikan bisnismu ke berbagai ppihak dan platform. Sebaiknya kamu bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dan komunitas yang memiliki visi dan misi sosial serupa.

Satu hal yang jelas bahwa sociopreneur adalah usaha untuk mendorong perubahan yang baik bagi masyarakat sosial dengan metode bisnis. Oleh sebab itu, kamu tidak hanya dituntut untuk berjiwa sosial saja, tapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola bisnis dan keuangan. Tertarik mencoba?

Baca Juga: 5 Motivasi buat Kamu yang Ingin Menjadi Sociopreneur

Topik:

  • Yogama W
  • Anata Siregar
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya