Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Sejarah, dan Cirinya

Lengkap beserta kelebihan dan kekurangannya

Dalam dunia ekonomi, terdapat beberapa jenis sistem ekonomi. Jenis-jenis tersebut memiliki pengertian, sejarah, ciri-ciri, hingga kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.

Secara umum, ada empat jenis sistem ekonomi, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi liberal, dan sistem ekonomi campuran. Dalam artikel ini, akan diulas tentang sistem ekonomi tradisional secara lengkap. Berikut penjelasan lengkapnya. Simak hanya di IDN Times!

1. Pengertian sistem ekonomi tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Sejarah, dan CirinyaKegiatan barter di pelabuhan (dok. AppleTV+/Pachinko)

Secara umum, sistem ekonomi tradisional adalah jenis sistem ekonomi yang menjalankan aktivitas ekonomi dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup menggunakan kebiasaan yang diturunkan dari generasi sebelumnya.

Sesuai namanya, sistem ekonomi ini berasal dari tradisi atau adat yang berlaku di sebuah wilayah. Sebagian besar sumber perekonomian berasal dari hasil alam dan diolah hingga dikonsumsi oleh warga di wilayah itu sendiri.

Sistem ekonomi ini berjalan cukup sederhana. Sebab sumbernya berasal dari alam, diolah oleh warga di daerah tersebut, dan dijual kembali kepada mereka dengan sistem barter.

Dalam hal ini, pemerintah tidak terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi. Namun, pemerintah hanya bertugas menjaga ketertiban pada sistem ekonomi tersebut.

2. Sejarah sistem ekonomi tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Sejarah, dan CirinyaIlustrasi pasar (pixabay.com/photomix-company-1546875)

Sejarah sistem ekonomi tradisional sebenarnya sudah dimulai sejak adanya manusia di bumi ini. Mulanya, manusia hanya mengonsumsi benda yang mereka ambil dan mengolah sendiri tanpa melibatkan orang lain dalam prosesnya.

Lalu, seiring berjalannya waktu, manusia mulai membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga muncullah sistem barter. Misalnya, petani yang memproduksi beras bisa dibarter dengan daging hewan dari peternak.

Sistem tersebut terus turun temurun ke generasi-generasi berikutnya. Meski begitu, saat ini kita sudah sulit menemukan sistem barter di kehidupan sehari-hari. Biasanya sistem ekonomi seperti ini hanya ditemukan di pedesaan di negara berkembang.

3. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Sejarah, dan Cirinyailustrasi pasar (pexels.com/quintingellar)

Sistem ekonomi tradisional memiliki beberapa ciri atau karakteristik yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  1. Alam menjadi sumber utama kehidupan.
  2. Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
  3. Belum ada pembagian atau spesialisasi kerja yang jelas.
  4. Penggunaan sistem barter untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  5. Distribusi hasil produksi dilakukan sesuai tradisi atau kebiasaan di suatu daerah.
  6. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pasar dalam Ilmu Ekonomi, Lengkap dengan Contohnya

4. Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Sejarah, dan Cirinyailustrasi pasar (pexels.com/erikscheel)

Sistem ekonomi tradisional juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem ekonomi tradisional antara lain:

  1. Penghasilan cenderung merata, sehingga tidak terlalu terlihat adanya kesenjangan sosial.
  2. Rasa kekeluargaan yang tinggi.
  3. Tidak ada monopoli pasar oleh pemerintah.
  4. Aktivitas ekonomi didasarkan pada rasa kejujuran dan bukan semata-mata mencari keuntungan.

Sedangkan kekurangan sistem ekonomi tradisional, di antaranya:

  1. Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena suatu wacana perubahan biasanya akan dianggap hal yang salah.
  2. Tidak ada nilai standar dalam sistem barter.
  3. Pertumbuhan ekonomi sangat lambat karena tergantung dengan alam.
  4. Kualitas hasil produksi lebih rendah karena persaingan yang tidak ketat.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang sistem ekonomi tradisional mulai dari pengertian, sejarah, ciri-ciri, hingga kelebihan dan kekurangannya. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu, ya!

Baca Juga: 20 Pengertian Promosi Menurut Para Ahli Terlengkap

Topik:

  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya