Dihantui Resesi, Zulhas Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh

Zulhas ingatkan pentingnya UMKM

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku optimistis perekonomian digital Indonesia akan lebih baik meski diprediksi resesi dunia terjadi tahun depan.

Terkait hal itu, dia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi agar perekonomian digital di Tanah Air tetap positif.

Baca Juga: KIB Tunggu Partai Lain Bergabung, Zulhas: Jadinya KIB "Plus-plus"

1. Zulhas optimistis ekonomi tumbuh meski bisnis digital alami penurunan

Dihantui Resesi, Zulhas Optimistis Ekonomi Indonesia TumbuhMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau harga barang kebutuhan pokok dan titik penjualan Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Pasar Ciracas, Jakarta Timur. (dok. Humas Kemendag)

Pria yang akrab dipanggil Zulhas ini tak memungkiri bahwa bisnis digital memang mengalami penurunan. Namun dia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir, lantaran pemerintah optimistis perekonomian di Tanah Air akan tumbuh lebih baik.

"Bisnis digital jika kita perhatikan dalam waktu belakangan memang mengalami penurunan sedikit, tapi sedikit saja. Tidak usah khawatir karena tahun depan saya optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik meski ada prediksi resesi," ujar Zulhas dalam acara Indonesia Digital Economy Conference di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Ketua Umum PAN Zulhas: Kalau Disuruh Memilih, Saya Pilih Erick Thohir

2. Transaksi perdagangan alami surplus

Dihantui Resesi, Zulhas Optimistis Ekonomi Indonesia TumbuhMenteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan MinyaKita di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (6/7/2022). (IDN Times/Trio Hamdani)

Zulhas menyampaikan optimismenya tak lepas dari kinerja perdagangan selama tahun 2022 yang memperlihatkan tren positif. Hingga akhir tahun ini, dia menyebut transaksi perdagangan mengalami surplus.

Zulhas juga membeberkan Indonesia terus memperluas cakupan penetrasi ke pasar-pasar baru seperti Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Terbaru, Indonesia memiliki sejumlah perjanjian perdagangan bilateral dengan negara nontradisional lainnya, yaitu Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA), dan Indonesia-Pakistan PTA.

Di sisi lain, Zulhas menuturkan, pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Dia pun mengajak para pebisnis lokal untuk mengembangkan usahanya melalui platform digital.

"Tanpa UMKM tumbuh, kita akan sulit menjadi negara maju," katanya.

Baca Juga: Zulhas Harap ICMI Lahirkan SDM Unggul, Jadikan RI Negara Maju di 2045

3. UMKM Indonesia tak kalah saing dengan produk luar

Dihantui Resesi, Zulhas Optimistis Ekonomi Indonesia TumbuhIlustrasi UMKM.

Di samping itu, Zulhas melihat UMKM di Indonesia tak kalah bersaing dengan produk luar negeri. Sehingga, dia mengajak marketplace seperti Lazada untuk berpartisipasi membawa produk UMKM ke pasar global.

Dalam laporan e-Conomy SEA 2022, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai US$77 miliar pada tahun 2022.

"Sampai 2050, ekonomi digital diproyeksikan mencapai US$130 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19 persen. Kemudian, hingga 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran US$220 sampai US$360 miliar," imbuh dia.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya