Kartel: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampaknya pada Bisnis

Apa saja dampak kartel terhadap bisnis?

Pernah mendengar istilah kartel? Kartel erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan maupun bisnis. Untuk mengetahui lanjut mengenai kartel, berikut IDN Times rangkum penjelasan lengkap seperti pengertian, jenis, karakteristik, serta dampak positif dan negatif kartel terhadap bisnis.

1. Pengertian Kartel

Kartel: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampaknya pada BisnisJoel Muniz on Unsplash" target="_blank">ilustrasi kardus (Unsplash.com/Joel Muniz)

Kartel adalah sebuah kerjasama antara beberapa pengusaha atau perusahaan untuk memperoleh keuntungan mutual, di mana mereka bekerja sama untuk mendominasi pasar demi keuntungan yang maksimal. Kartel biasanya berbentuk aliansi para pesaing. Kebanyakan negara melarang praktik kartel karena praktik ini menyebabkan kelangkaan produk. 

Situasi ini terjadi ketika hanya terdapat sedikit penjual namun jenis produk yang tersedia hanya satu macam atau homogen. Dengan adanya kartel, para pengusaha akan lebih mudah dalam mengatur harga dari produk, membagi wilayah penjualan, hingga membatasi ketersediaan barang yang ada di pasar, yang mana menyebabkan kelangkaan.

2. Jenis-jenis Kartel

Kartel: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampaknya pada BisnisBench Accounting on Unsplash" target="_blank">ilustrasi kardus (Unsplash.com/benchaccounting)

Kartel dibagi atas beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut :

1. Kartel Harga

Kartel ini dilakukan untuk mengatur harga jual minimum dari setiap produk yang diproduksi. Setiap produsen tidak boleh menjual produknya dengan harga minimum yang tidak sesuai dengan kesepakatan bersama.

2. Kartel Syarat

Kartel ini mensyaratkan ketentuan khusus, contohnya adalah kemasan produk, kualitas produk, hingga pengiriman produk. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesamaan pada seluruh produk dan atributnya, sehingga dengan ini tidak terjadi persaingan antar produsen.

3. Kartel Rayon

Kartel rayon adalah penetapan atas wilayah penjualan diikuti dengan penetapan harga bagi masing-masing wilayah penjualannya. Adanya kesepakatan atas pembagian wilayah penjualan, maka para anggota kartel tidak boleh berjualan di wilayah lain.

4. Kartel Produksi

Kartel ini dilakukan dengan menyepakati jumlah maksimum barang yang boleh diproduksi bagi tiap produsen atau anggota kartel. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan produk yang dapat mengakibatkan harga jadi turun.

5. Kartel Pool

Keuntungan yang diperoleh anggota kartel akan dibagi berdasarkan perjanjian bersama kemudian disatukan dalam kas bersama.

6. Sindikat Penjualan

Anggota kartel memberikan hasil produk kepada kantor pusat penjualan. Hal ini dilakukan untuk dijual pada harga yang disepakati agar tidak terjadi persaingan.

3. Karakteristik Kartel

Kartel: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampaknya pada BisnisClaudio Schwarz on Unsplash" target="_blank">ilustrasi kardus (Unsplash.com/purzlbaum)

Karakteristik kartel ini terbagi atas beberapa hal di bawah ini :

Biasanya, kartel hadir di pasar oligopsoni atau pasar oligopoli. Masih sedikitnya perusahaan yang terlibat akan sulit dilakukan pada struktur persaingan monopolistik dan perusahaan lebih akan mudah untuk bisa bekerja sama.

Beberapa produsen di dalam pasar oligopolistik memang masih banyak dan sudah mendominasi. Bagi setiap produsen ini, akan berusaha dengan keras dalam melakukan evaluasi terkait pesaing yang akan mengembangkan strategi dalam membuat suatu kebijakan.

Para kartel anggota ini umumnya akan setuju dalam menghindari pasar persaingan antara mereka, terutama dalam hal penurunan harga. Kemudian anggota kartel dapat melakukan kesepakatan bersama untuk menjaga pasokan pasar tetap rendah namun harga juga tinggi.

4. Tujuan dan Dampak Kartel terhadap Bisnis

Kartel: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampaknya pada BisnisScott Graham on Unsplash" target="_blank">ilustrasi bisnis (Unsplash.com/homajob)

Berdasarkan penjelasan di atas, dari pengertian kartel, jenis, dan karakteristiknya maka bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan dari kartel ini adalah untuk mengurangi maupun menghapus persaingan dalam bisnis. Selain itu, tujuan dari kartel ini adalah pembagian wilayah pemasaran produk, membentuk harga yang sama, dan pengaturan jumlah produksi dari suatu barang.

Namun, pada dasarnya kegiatan persekongkolan ini bisa memberikan efek yang positif sekaligus efek yang negatif dalam kegiatan usaha. Berikut ini adalah beberapa efek positif dan negatif dari adanya kegiatan kartel di antaranya:

Efek Negatif Kartel

1. Setiap pengusaha akan mengalami masalah ketika akan melakukan ekspansi usaha ataupun mengembangkan inovasi-inovasi baru karena sudah terikat dengan sebuah peraturan dan sanksi yang telah disepakati bersama.

2. Kegiatan kartel ini bisa mengakibatkan sedikitnya inovasi dari setiap para pengusaha, karena pada dasarnya perusahaan tersebut sudah bisa mendapatkan keuntungan yang pasti dan cenderung laba yang stabil.

3. Kegiatan kartel ini bisa merugikan masyarakat, karena apabila kartel sudah menguasai pasar maka harga bisa meningkat demi memperoleh laba yang maksimal.

4. Kartel akan melahirkan tidak adanya persaingan pada setiap produsen, sehingga suasana di dalam dunia bisnis ini tidak kondusif.

5. Biasanya, kartel akan melahirkan ketidakstabilan harga, hal ini bisa berpengaruh pada daya beli konsumen.

6. Hasil keuntungan yang diperoleh oleh tiap anggota kartel ini cenderung akan berjangka panjang dan stabil dalam jumlah besar.

Dampak Positif Kartel

1. Kegiatan kartel bisa membangun hubungan kerja yang kondusif antara para pekerja dan tiap perusahaan karena lebih mudah meningkatkan upah.

2. Untuk semua anggota kartel mempunyai posisi yang lebih baik dalam persaingan pasar bebas, dengan begini risiko PHK akan minim terjadi.

3. Bagi perusahaan – perusahaan bisa meminimalisir risiko kerugian karena penjualan dan juga jumlah produksi sudah diatur dan dijamin.

Baca Juga: Kolusi: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhi

Topik:

  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya