5 Penyebab Gaji Besar namun Sulit Menabung, Kontrol Pengeluaran!

Alangkah lebih baik memprioritaskan kebutuhan

Memiliki gaji yang besar dan bidang pekerjaan yang cocok merupakan utopia semua orang. Hasil gajian dapat dibelanjakan apa saja tergantung keinginan. Namun, terkadang orang terlampau senang di setiap tanggal muda, selalu terbayang dalam pikiran seketika ingin membeli barang yang disenangi.

Kebutuhan dan keinginan disamakan, tabungan dan masa depan tidak direncanakan apalagi diprioritaskan. Alih-alih memiliki pandangan hidup yang keliru tentang hidup yang harus dinikmati hari ini dengan menikmati masa muda sepuas-puasnya.

Karena telah berpandangan yang keliru, hingga tibanya masa depan, justru malah kebingungan seperti telah kehilangan arah disebabkan tuntunan kenikmatan masa muda yang keblinger. Berikut ada 5 penyebab gaji besar namun sulit untuk menabung.

1. Terlalu konsumtif dan menjaga gengsi

5 Penyebab Gaji Besar namun Sulit Menabung, Kontrol Pengeluaran!ilustrasi konsumtif (pexels.com/Tim Douglas)

Orang-orang yang bergaji tinggi dan hidup di kota-kota besar biasanya banyak yang hidupnya itu konsumtif dan boros, apalagi bila menjaga gengsi agar mendapat pengakuan dan tidak mau kalah dengan teman-temannya. Memang sedikit tidak masalah dengan hal itu, tetapi sering kali seseorang sudah merasa kaya padahal belum mampu dengan gaya hidup seperti itu.

Tidak hanya itu, terkadang seseorang merasa iri dengan teman-temannya yang bergaya hidup gengsi karena sering kali dia mengintip media sosial temannya untuk melihat apa saja barang-barang dan aksesoris yang baru dibeli, serta mencari tahu harga dari barang tersebut. Meskipun gajinya tidak sebesar teman-temannya.

2. Gaji naik dan pengeluaran pun meningkat

5 Penyebab Gaji Besar namun Sulit Menabung, Kontrol Pengeluaran!ilustrasi pengeluaran (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak sedikit juga ketika seseorang yang mendapat kenaikan gaji, pengeluaran pun mengalami peningkatan dan tidak bisa menahan diri untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak diperlukan. Lebih dari itu, pengeluaran yang meningkat justru lebih tinggi daripada peningkatan gaji.

Karena tidak bisa menahan diri dengan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan dan ketika gaji mulai habis, justru malah menggunakan paylater atau pinjaman online untuk membeli barang lebih. Dengan demikian, peningkatan gaji pun hilang karena harus membayar tanggungan dan bunga dari paylater.

3. Memiliki banyak tanggungan di luar keluarga kecil

5 Penyebab Gaji Besar namun Sulit Menabung, Kontrol Pengeluaran!ilustrasi memberi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bagi seseorang yang sudah menikah, memiliki tanggungan terhadap keluarga kecil memang sudah kewajiban, seperti halnya membiayai keperluan rumah tangga, dan nafkah untuk anak-istri. Tetapi apa daya bila tanggungan itu sendiri justru melampaui keluarga kecil alias harus membiayai atau menanggung kerabat dari keluarga besar seperti menanggung banyak saudara. Alih-alih membiayai banyak saudara, malah tetangga pun turut serta berutang dan tak tahu kapan dia akan membayar.

Bila hal seperti itu terjadi pada kamu, sudah semestinya kamu perlu memegang kendali atas hidupmu. Mungkin mereka akan menganggap kamu tidak memiliki empati dan akan memusuhimu. Tetapi bila dipikir-pikir, justru mereka sudah dewasa. Dan bila mereka merasa sudah mandiri, tentunya tidak akan terus-menerus bergantung pada kamu.

Baca Juga: 5 Tips agar Selalu Merasa Cukup dalam Urusan Gaji, Penting!

4. Tidak memiliki prioritas dan tujuan jangka panjang

5 Penyebab Gaji Besar namun Sulit Menabung, Kontrol Pengeluaran!ilustrasi mencatat keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Semua orang di dunia ini menyadari betapa pentingnya memiliki prioritas keuangan, dengan maksud kebutuhan mendesak dan jangka panjang atau menabung. Masalahnya, mereka menganggap hal tersebut belum merasa jadi prioritas karena menilai masa pensiun masih panjang dan masih ada masa muda untuk dinikmati.

Kendati demikian, kebutuhan yang mendesak dan jangka panjang merupakan hal yang sangat penting. Ketika masih muda dan menikmati hasil kerja keras memang hal yang wajar. Lebih baik lagi bila pola pikir seperti ini harus diubah dengan memperhatikan prioritas dan tujuan keuangan. Bisa dengan menabung atau investasi untuk masa depan dan masa pensiun. Dengan begitu, di masa tua bisa dengan santai menikmati sisa hidup dan tidak perlu lagi bergantung pada anak. Meskipun anak memberi uang, adalah hal yang bagus.

5. Terlalu sering mengikuti tren atau FOMO

5 Penyebab Gaji Besar namun Sulit Menabung, Kontrol Pengeluaran!ilustrasi mengikuti tren (pexels.com/Max Fischer)

FOMO (First of Missing Out) merupakan kondisi atau gejala cemas ketika seseorang tidak ingin ketinggalan tren. Ditambah lagi dengan informasi di media sosial yang terus menghujam. Melihat tempat atau spot wisata yang sedang viral dan ramai dikunjungi.

Sebagai contoh, misalnya seseorang melihat postingan teman-temannya yang sedang berada di sana, maka dengan hasrat yang kuat dia pun ingin juga bergegas ke sana. Dengan cara bagaimana pun dia tetap ngebet ingin pergi ke sana tanpa memperhatikan kondisi keuangannya.

Cukup banyak, sih.. anak muda yang mengalami hal seperti ini biasanya disebabkan karena penggunaan media sosial yang terus menyeruak. Sebab utamanya yaitu banyak orang yang mem-posting aktivitas mereka, dan tidak ingin kalah hingga orang yang melihat postingannya pun punya rasa ingin tampil lebih mempesona di media sosial.

Dengan gaji yang hanya cukup untuk kebutuhan, meskipun memiliki keinginan alangkah baiknya memperbaiki pola pikir seperti investasikan gaji untuk masa depan yang lebih mapan. Meskipun memiliki gaji yang besar dan tak merasa khawatir dengan menghabiskan semua uang, besar kemungkinan gaji yang besar pun akan tetap tidak cukup bila tingginya gaya hidup yang tak mampu lagi ditutup.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif bagi Perusahaan jika Gaji Karyawan Kecil

Ali Akbar Mhd Photo Verified Writer Ali Akbar Mhd

Menyukai Kesibukan Walau Tak Lupa Rebahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya