5 Jenis Rasio Keuangan, Mulai dari Likuiditas hingga Investasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dalam menjalankan sebuah bisnis, analisis rasio keuangan menjadi hal penting dan harus dilakukan. Rasio keuangan adalah alat analisis keuangan perusahaan yang berguna untuk menilai kinerja suatu perusahaan, berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas.
Pada umumnya, rasio keuangan digunakan pihak manajemen dan investor. Bagi investor, rasio keuangan digunakan untuk menentukan seberapa besar investasi yang dapat diberikan. Bagi manajemen, rasio keuangan digunakan untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan untuk selanjutnya dilakukan evaluasi.
Analisis rasio keuangan tidak hanya dilakukan dengan begitu saja, melainkan dilakukan berdasarkan jenisnya masing-masing. Berikut ini jenis-jenis rasio keuangan, mulai dari rasio likuiditas hingga rasio investasi.
Baca Juga: Holding BUMN Pangan Berpotensi Hambat Investasi Sektor Pertanian
1. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek suatu perusahaan, dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap utang lancarnya. Artinya, rasio ini menampilkan kemampuan perusahaan saat memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendek.
Rasio ini dapat dilakukan analisisnya dengan rumus berikut:
Rasio lancar
Rumusnya adalah: (Aktiva lancar : utang lancar) x 100%
Rasio cepat
Rumusnya adalah: [(Aktiva lancar – persediaan / utang lancar ] x 100%
Rasio kas (cash ratio)
Rumusnya adalah: Cash ratio = [(Kas + setara kas) : utang lancar] x 100%
2. Rasio aktivitas
Analisis rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang mereka miliki, sehingga dapat ditentukan seberapa tinggi tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada kegiatan tertentu.
Aktiva yang rendah pada penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Jika kondisi tersebut terjadi, dana kelebihan yang ada sebaiknya ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.
Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
Perputaran piutang = Penjualan bersih : rata-rata piutang dagang
Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan : rata-rata persediaan
Perputaran aktiva tetap = Penjualan : total aktiva
Perputaran total aktiva = Penjualan : total aktiva
3. Rasio solvabilitas
Editor’s picks
Rasio ini dikenal juga dengan sebutan leverage ratio, rasio ini adalah suatu rasio yang digunakan dalam rangka menilai kemampuan sebuah perusahaan atas pelunasan utang dan seluruh kewajibannya, dengan menggunakan jaminan modal maupun aktiva (harta kekayaan dalam bentuk apa pun) yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek.
Rasio solvabilitas terbagi ke dalam dua rumus berbeda yang dipakai untuk menghitung rasio solvabilitas, antara lain:
Rasio utang terhadap aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rumusnya adalah: (Total utang : total aktiva) x 100%
Rasio utang terhadap ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
Rumusnya adalah: (Total utang : Modal) x 100%.
4. Rasio profitabilitas
Jenis rasio keuangan ini digunakan untuk mengukur dan melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan sebuah keuntungan bagi perusahaan. Rasio profitabilitas penting adanya bagi kelangsungan perusahaan karena jantung perusahaan akan bergantung dari sejauh mana perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.
Analisis rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan cara berikut:
Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Rumusnya adalah: (Laba bersih : penjualan x 100%)
Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
Rumusnya adalah: (Laba kotor : penjualan bersih x 100%)
Margin Laba Bersih (Net Profit)
Rumusnya adalah: (Laba bersih setelah pajak : penjualan bersih x 100%)
Return On Investment (ROI)
Rumusnya adalah: (Laba bersih setelah bunga dan pajak : Investasi x 100%)
Rentabilitas Ekonomis (Return On Assets)
Rumusnya adalah: (Laba sebelum pajak : total aktiva x 100%)
5. Rasio investment
Rasio investasi adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan kembalian atau imbalan kepada para pemberi dana, khususnya investor di pasar modal dalam jangka waktu tertentu.
Analisis ini bertujuan untuk membuat para calon investor mengetahui kemampuan aset yang akan menghasilkan laba usaha, dan berasal dari kegiatan utama perusahaan dengan memanfaatkan aktiva operasinya.
Baca Juga: BI Tambah Likuiditas Perbankan Rp633,24 Triliun