Cara Menghitung Laba Kotor, Apa Bedanya dengan Rumus yang Bersih?

Para pelaku usaha wajib memahami hal ini!

Jakarta, IDN Times - Tujuan utama dari berdirinya sebuah bisnis adalah mendapatkan keuntungan atau laba. Agar meminimalkan kerugian dan kesalahan, para pebisnis harus menguasai perhitungan laba dengan benar. Dalam hal ini, laba terbagi dua, yaitu laba kotor dan laba bersih. 

Ketika cara menghitung laba telah dikuasai, maka para akan mendapatkan laba bersih yang sesuai dengan penjualan dan pengeluaran yang dikeluarkan. Lalu, bagaimana caranya menghitung laba kotor dan bersih ini? Simak langkahnya berikut ini.

Baca Juga: 5 Cara Menghitung Laba Bersih, Penting untuk Pengembangan Bisnis Kamu!

1. Perbedaan perhitungan laba kotor dan laba bersih

Cara Menghitung Laba Kotor, Apa Bedanya dengan Rumus yang Bersih?IDN Times/Arief Rahmat

Dalam berbisnis, biasanya laba kotor dihitung di akhir periode dan hasilnya berupa pendapatan perusahaan dari penjualan produk di periode tersebut. Hasil dari pendapatan itu, nantinya akan digunakan untuk melunasi biaya operasional, seperti biaya administrasi, biaya produksi, maupun biaya untuk marketing.

Sementera itu, laba bersih merupakan sisa pendapatan dari laba kotor, yang mana ketika semua pendapatan sudah dialokasikan untuk membayar biaya produksi, gaji, suku bunga, maupun pajak, sisanya itu yang disebut laba bersih. Biasanya penghitungannya adalah laba kotor dikurangi semua biaya operasional yang sudah dijelaskan di atas. 

2. Cara menghitung laba kotor

Cara Menghitung Laba Kotor, Apa Bedanya dengan Rumus yang Bersih?Sumber Gambar: simanja.com

Laba kotor didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan dengan biaya untuk membuat suatu produk atau penyediaan jasa sebelum dikurangi biaya overhead, gaji, pajak dan pembayaran bunga. Laba ini diperoleh dari selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Rumus yang dipakai adalah:

Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan

Untuk mendapatkan angka penjualan bersih dan harga pokok penjualan digunakan rumus ini: 

Penjualan Bersih = Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan

HPP = Persediaan Awal – Pembelian Bersih – Persediaan Akhir

Laba ini merupakan angka yang penting dan seseorang yang bekerja untuk menghitung ini harus teliti dan benar dalam data serta perhitungannya, karena kalau tidak hasilnya dapat merugikan perusahaan.

Baca Juga: Pendapatan Tumbuh 4,3 Persen, BEI Raup Laba Rp487 Miliar selama 2020

3. Cara menghitung laba bersih

Cara Menghitung Laba Kotor, Apa Bedanya dengan Rumus yang Bersih?Pexels.com/Pixabay

Setelah memperoleh angka laba kotor, langkah selanjutnya adalah menghitung laba bersih. Laba ini adalah ukuran besaran harta yang masuk (pendapatan dan keuntungan) yang melebihi biaya pengeluaran. Rumusnya adalah berikut ini:

Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha (Biaya Operasional + Non Operasional)

Setelah semuanya dihitung, pastikan lagi hal perhitungannya. Pengkoreksian ini bertujuan untuk mengetahui apakah laba dihitung secara tepat atau tidak. Dengan begitu, kamu akan tau seberapa untung bisnis yang dijalankan.

Baca Juga: Selain Saham, Ini 5 Investasi yang Punya Prospek Keuntungan Tinggi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya